Daftar Isi
Foto: Ilustrasi gempa bumi. (Istockphoto/ Allanswart)
LancangKuning.com, Jakarta -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa belum ada laporan kerusakan akibat gempa dengan magnitudo 6,3 di Jayapura, Papua, pada Sabtu (18/1) pukul 23.38 WIB.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan gempa bumi tersebut," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, Minggu (19/1) dikutip dari Antara.
Baca Juga: Kondisi Ekki Soekarno yang Sakit Paru-paru dan Jantung
Rahmat pun meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan kabar-kabar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
BMKG juga meminta masyarakat untuk menghindari lereng tanah atau batuan yang berpotensi longsor, tak berada di bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
Baca Juga: Pelaku Begal Payudara Ditangkap Polisi
"Sebelum kembali ke rumah, periksa dan pastikan tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan akibat getaran gempa," tutur Rahmat.
BMKG mengumumkan bahwa gempa tektonik dengan magnitudo (M) 6,3 terjadi di Jayapura pada Sabtu (18/1) pada pukul 23.38 WIB. Lokasi gempa berpusat di darat, 39 kilometer arah barat laut Kota Jayapura dengan kedalaman 56 kilometer.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
BMKG menegaskan bahwa gempa bumi tersebut berjenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisa mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi bermekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dampak guncangan sangat terasa di Sentani dengan kekuatan IV Modified Mercalli Intensity (MMI) atau dapat dirasakan orang banyak di dalam rumah. Lalu, di Jayapura dan Sarmi skala gempa mencapai III-IV MMI, Yahukimo dan Keerom III MMI dan Wamena II-III MMI.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Hasil pemantauan BMKG pada Minggu (19/1) dini hari pukul 00.17 WIB, terjadi gempa bumi susulan (after shock) dengan magnitudo 4,4.
Komentar