Kenangan Bincang ringan dengan Prof Dr Khairunnas Rajab tentang Abah Anom sang Waliyullah

Daftar Isi

    Foto: KH Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin (Abah Anom) 

    Lancang Kuning - Abah Anom berarti "Kiai Muda". Nama aslinya ialah KH Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin. Ia lahir pada 1 Januari 1915 di Kampung Suryalaya, Tasikmalaya, Jawa Barat. Ia adalah putra dari Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad (Abah Sepuh), pendiri Pesantren Suryalaya, dan ibu yang bernama Hajjah Juhriyah. Abah Anom adalah seorang ahli zikir thariqah Qadiriyah-Naqsabandiyah, banyak orang menyebutnya sebagai waliyullah.

    Abah Anom banyak memberi pengaruh positif ke remaja-dewasa pengguna narkoba sejak tahun 1981, sehingga mereka pun pulih total. Allah Yarham sering dikunjungi calon presiden RI minta didoakan. Bahkan Gusdur presiden RI ke 4 dengan duduk beradu lutut ditalqinkan zikir oleh Abah Anom. 

    Demikian diceritakan Kiyai Rahmat salah seorang pengasuh PP Suryalaya kepada Khairunnas Rajab. Sambil berjalan menuju ruangan  di mana Abah Anom duduk di atas kursi saban hari melantunkan zikir. Kiyai Rahmat menyampaikan nanti bapak (ed. Khairunnas Rajab) ditalqinkan zikir oleh Abah Anom ya, lalu beliau jawab dengan senang hati ‘baik’ pak yai. 

    Dalam hati Khairunnas Rajab, “terasa haru bercampur bahagia”.  atas tawaran yang tidak dapat dinilai dengan apapun, doa seorang shaleh yang pasti diharapkan semua orang. Pak Kiyai Rahmat juga menyarankan agar memohon kepada Abah Anom untuk mendoakan, Khairunnas seketika itu langsung tanpa basah basi, pak yai yang bantu sampaikan ke Abah Anom, iya sahut beliau. 

    Khairunnas lalu menyampaikan kepada pak yai tersebut untuk menyampaikan ke Abah Anom  "Saya minta didoakan Abah Anom agar dimudahkan menyelelesaikan studi Ph. D dan diberikan kemudahan dalam hidup."

    Barangkali inilah barokah dari doa orang sholeh. Menurut penuturan Prof.Khairunnas setelah beliau ditalqinkan dan di doakan oleh Abah Anom banyak pintu kebaikan  hidup yang terbuka, diantaranya:
    Menyelesaikan penulisan disertasi dalam waktu relatif singkat. Saya juga diterima sebagai dosen dan dipercaya sebagai staff ahli bupati Natuna, di mana bupatinya belum pernah ketemu sebelumnya. Semua itu terjadi di luar nalar saya. Tutur Prof Khairunnas.

    Setelah bertugas 4 tahun di Natuna, hingga akhirnya awal tahun 2015 dianugerahi gelar Profesor sebuah jabatan akademik tertinggi di UIN SUSKA Riau, pungkasnya. Kemudahan yang didapat, mungkin ini bagian dari Abah Anom yang terkabulkan.

    Ya Allah, Engkau kelompokkan Allah yarham Abah Anom dengan shiddiqiin, aamiin yarabbal alamiin. (LK)

     

    Artikel ini ditulis oleh Armansyah, S. Pd

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Kenangan Bincang ringan dengan Prof Dr Khairunnas Rajab tentang Abah Anom sang Waliyullah
    Sangat Suka

    100%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar