Model Paradigma Bahasa Pemrograman

Daftar Isi

    LancangKuning.com - Apa yang dimaksud dengan paradigma pemrograman itu? Jika dipecah menjadi kata – perkata, maka dapat diartikan :

    • Paradigma merupakan suatu sudut pandang tertentu yang diterapkan pada sebuah masalah, realitas, keadaan, dan lain - lainnya. Paradigma membatasi serta mengkondisikan cara berpikir seseorang, menuntunnya kepada beberapa atribut, yang menyebabkan paradigma hanya akan memberi suatu pandangan yang terbatas mengenai realitas.
    • Program komputer atau dapat disebut juga sebuah program merupakan kumpulan instruksi untuk melakukan suatu fungsi tertentu pada sebuah komputer.
    • Pemrograman merupakan seni menyusun satu atau lebih algoritma dengan memanfaatkan bahasa pemrograman tertentu agar dapat menjadi sebuah program komputer.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

    Jadi, paradigma pemrograman adalah suatu cara dalam mengelompokkan pemrograman melalui fitur - fitur mereka.

    Paradigma pemrograman ada banyak jenisnya, dan pada artikel ini saya akan membahas macam – macam jenis paradigma pemrograman. Diantaranya adalah :

    1. Pemrograman Fungsional

    Paradigma pemrograman satu ini mempunyai pandangan dalam mengatasi suatu permasalahan pemrograman sebagai komposisi fungsi yang memetakan masalah tersebut ke jawaban yang diharap. Pernahkah kamu melihat suatu fungsi matematika? Mungkin kamu pernah mempelajarinya saat duduk di bangku sekolah menengah pertama dulu, kurang lebih seperti itu.

    Karena mesin pada dasarnya memiliki beberapa fungsi – fungsi dasar yang nantinya berfungsi untuk kinerja mesin. Fungsi yang ada nantinya akan membentuk komposisi yang sering juga disebut dengan primitif. User atau pengguna bisa menyusun primitif dengan sedemikian rupa agar masalah yang ada dapat terselesaikan dengan tuntas dan memunculkan sebuah solusi cerdas.

    Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Stis Darul Falah Pagutan Mataram NTB

    Ciri – ciri pemrograman fungsional:

    • Fungsi merupakan sebuah first class object (fungsi dapat dideklarasi layaknya variabel)
    • Mengandalkan bentuk rekursif (fungsi yang akan memanggil dirinya sendiri) sehingga terjadi “pengulangan/looping”
    1. Pemrograman Prosedural

    Pada pemrograman prosedural, pengembang perlu memberi serangkaian instruksi yang berurut agar dapat menyelesaikan masalah pemrograman. Jika instruksi tidak dibuat secara berurut, masalah yang muncul mungkin tidak bisa diselesaikan dengan benar.

    Paradigma pemrograman ini mengimplementasikan konsep dasar mesin Von Newman, atau sekumpulan tempat yang dapat digunakan untuk menyimpan memori yang nantinya dapat dibedakan menjadi 2 bagian, antara lain memori instruksi dan memori data.

    Ciri – ciri pemrograman prosedural:

    • Adanya bentuk looping (pengulangan)
    • Unit abstraksi: prosedur dan fungsi (subprogram)
    • Step program intinya menerangkan bagaimana caranya mengatasi suatu masalah
    1. Pemrograman Berorientasi Objek

    Dilihat dari namanya, pemrograman ini mencari solusi dari suatu permasalahan yang ada dengan seluruh data serta fungsi yang ada di dalamnya berorientasi pada kelas serta objek – objek yang terpisah menjadi beberapa bagian - bagian yang spesifik.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    Hal ini tentunya tidak sama jika dibandingkan dengan paradigma pemrograman prosedural yang telah dijabarkan sebelumnya, karena pada setiap objek yang ada, objek tersebut dapat menerima pesan yang dikirim, mengelola data yang ada, dan juga mengirim pesan pada objek lainnya tanpa perlu melaksanakannya secara terurut dikarenakan bisa dieksekusi sekaligus.

    Ciri – ciri pemrograman berorientasi objek:

    • Unit abstraksi berupa class atau object
    1. Pemrograman Deklaratif, Prediktif atau Logic

    Terakhir, untuk jenis pemrograman ini, suatu masalah dianggap sebagai pekerjaan komputer yang dilakukan melalui sebuah inferensi terhadap suatu fakta yang tersedia. Hal itu berdasarkan dari suatu predikat yang membuat hubungan antara individu dalam bentuk kumpulan dari fakta - fakta yang disediakan.

    Fakta - fakta itu nantinya akan mempunyai aturan yang kemudian jika telah sampai dalam tahap eksekusi, pengembang bisa memberikan sebuah pertanyaan atau query yang berguna untuk mencocokkan fakta – fakta itu agar nantinya masalah bisa diselesaikan dengan baik.

    Paradigma pemrograman ini memiliki sifat dalam menyelesaikan masalah dengan cara mendeklarasikan apa yang dibutuhkan.(Athallah)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Model Paradigma Bahasa Pemrograman
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar