Mengenal Cyber Bullying dan Cara Mengatasinya

Daftar Isi

    LancangKuning.com - Cyberbullying memiliki konsep dasar cyber dan bullying. Dunia maya adalah dunia maya atau Internet, sementara intimidasi adalah bentuk perilaku agresif yang dimanifestasikan oleh penyiksaan.

    Menurut Willard (2007), definisi cyberbullying adalah tindakan kejam bagi orang lain yang menggunakan Internet atau teknologi digital lainnya untuk mengirim atau menerbitkan materi yang menyinggung, mengutuk, merendahkan atau terlibat dalam bentuk-bentuk kekejaman sosial lainnya.

    Secara langsung dan berulang kali mengirim pesan yang tidak sopan. Kaspersky membagi tindakan ini ke dalam berbagai bentuk, termasuk pengecualian, yang mengisolasi orang dari hubungan online. Kemudian rasa malu secara aktif pergi ke korban di depan umum.

    Kemudian cyberbullying, menonton dan melacak aktivitas online korban. Fraping, mencuri akun korban di media sosial dan memposting konten yang tidak pantas seolah-olah korban telah melakukannya. Selain itu, perbedaan pendapat, mengirimkan informasi yang sangat buruk untuk merusak reputasi korban.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    Selain itu, Trickery, yang mempublikasikan informasi rahasia seseorang, penting bagi publik. Trolling posting tulisan yang bertujuan untuk memprovokasi dan memprovokasi perasaan pengguna Internet lainnya mengenai viktimisasi dan viktimisasi, yaitu mengolok-olok bagian tubuh tertentu dari korban. Disengaja atau tidak pasti, kita tidak pernah mengalami cyberbullying.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi cyberbullying adalah bullying tradisional, ciri-ciri kepribadian, viktimisasi, dan peran interaksi orangtua-anak. Sebuah studi pada tahun 2017 berjudul "Hubungan antara extraversion dan attachment yang lebih aman terhadap cyberbullying di antara kaum muda di pendidikan menengah bawah" menemukan bahwa ada hubungan antara cyberbullying dan cyberbullying extraversion.

    Menurut Costa & McCrae, Extraversion adalah salah satunya Dimensi kepribadian untuk menilai jumlah dan intensitas interaksi antarpribadi, tingkat aktivitas, kebutuhan akan dukungan, dan kemampuan untuk bahagia (Jhon, Robins & Pervin, 2008). Ini menyebabkan banyak dari kita membuat pesan status yang harus dianggap seperti orang lain. Keberadaan diri di tengah lingkungan, terutama di dunia maya, seharusnya tidak merugikan orang lain.

    Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Universitas Klabat

    Siswa dianggap rentan untuk menjadi penulis dan korban cyberbullying. Jumlah kasus KPAI per 31 Mei tahun ini telah mencapai 161 kasus. Di mana ada 33 kasus di antara siswa. Ketidaktahuan dan pemahaman yang buruk tentang cyberbullying bisa menjadi faktor.

    Yang perlu Anda lakukan adalah menjadi warga digital yang baik. Batasi penggunaan dan kepercayaan internet. Orang tua juga memiliki tugas untuk memantau akses anak-anak ke Internet dan membimbing anak-anak mereka melalui contoh penggunaan Internet yang positif.

    Lingkungan sekolah juga didorong untuk mencegah tindakan ini. Guru dapat membimbing siswa melalui, antara lain, membiasakan diri dengan efek negatif dari cyberbullying, menggunakan pelajaran orientasi untuk siswa yang bijaksana, dan menempa kontak untuk: mencegah perilaku cyberbullying.

    Generasi milenial tidak lepas dari teknologi. Media dan perangkat online adalah kegiatan sehari-hari siswa di sekolah. Larangan penggunaan peralatan terkadang memaksa transportasi rahasia. Jika mungkin untuk memperbaiki masalah ini selama jam sekolah dengan membatasi penggunaan perangkat selama KBM, langkah-langkah ini juga harus diikuti oleh orang tua ketika siswa di rumah. Kohesi antara guru di sekolah dan orang tua di rumah menggunakan perangkat akan mengurangi cyberbullying.

    Saat itu, internet menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sosial. Selain itu, Internet memainkan peran yang sangat penting dalam membangun karakter bangsa melalui media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan lainnya.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

    Internet adalah jaringan yang menghubungkan semua jaringan komputer di dunia. Dari perspektif ini, Internet berfungsi sebagai alat komunikasi antara semua orang yang tidak terhubung oleh jarak dan waktu. Dengan banyaknya kelebihan dan fasilitas yang ditawarkan oleh Internet di semua bidang, terutama dalam hal komunikasi, Internet juga memiliki dampak negatif pada penggunanya. Saat ini, prevalensi penipuan informasi adalah jumlah tertinggi di dunia maya / jejaring sosial.

    Penipuan perdagangan / pembelian dan penjualan online adalah salah satu kasus paling umum yang dihadapi pengguna internet saat ini. Selain itu, KOMINFO berupaya memblokir situs-situs porno dari teks ke gambar dan video yang dapat dengan mudah diunduh pengguna. Mulai dengan kemunculan penyalahgunaan cyber, mobbing atau segala bentuk kekerasan dunia maya, mulai dari ejekan, penghinaan, penghinaan teman sebaya dan lingkungan melalui media sosial.

    Itulah seputar tentang Cyber Bullying, cara mengatasinya sangatlah simple gunakanlah internet sebagai tindakan positif dan jadilah pengguna internet yang baik.

    Semoga kita selalu jauh dari apa yang namanya cyber Bullying karena hal ini harus di jauhi dan kita harus pandai-pandai dalam menggunakan internet semaksimal mungkin. Sehingga dapat menghasilkan hal positif pada diri kita masing – masing, semoga artikel ini bermanfaat sekian terima kasih.(Qoir)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Mengenal Cyber Bullying dan Cara Mengatasinya
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar

    Berita Terkait