Ketua BEM Universitas Riau Kecam Pembantaian dan Anti Kritik Polres Kepulauan Meranti

Daftar Isi

     

    Pekanbaru, Lancangkuning.com - Kasus pembantaian dan anti kritik kembali terjadi di bumi pertiwi, kali ini justru dilakukan aparat penegak hukum yakni Polres Kepulauan Meranti. Mungkin inilah cermin aparat penegak hukum bangsa ini.

    Ketua BEM UNRI melihat kasus pembantain ini merupakan tindakan yang telah mencoreng penegakan hukum yang berlaku, “Hari ini dihadapkan kepada kita bahwa Kepolisian lebih mementingkan egonya dari pada penegakan hukum, pelaku penikaman harusnya dihukum sebagaimana ketentuan hukum yang berlaku bukan malah dikeroyok hingga meninggal.” Sebut Abdul Khair.

    Setelah kejadian itu pun, warga Meranti beramai-ramai memberikan kritik kepada Kepolisian Kepulauan Meranti, namun ironi kembali ada korban jiwa dari warga. “Ironi bangsa ini, aparat penegak hukum yang seharusnya taat hukum justru melakukan pelanggaran hukum, dan kembali rakyat kecil yang menjadi korban.” Jelasnya.

    {{}}

    Ia pun mengecam dan menuntut Kapolda Riau untuk mencopot jabatan Kapolres Kepulauan Meranti, "Saya sangat mengecam tindakan pembantaian yang tak manusiawi yang dilakukan Polres Kepulauan Meranti hingga menimbulkan korban jiwa dari masyarakat sipil, untuk itu saya menuntut kepada Kapolda Riau segera copot jabatan Kapolres Kepulauan Meranti," ujar Abdul Khair selaku presma BEM UNRI

    Kejadian yang melanda warga Meranti adalah duka warga Meranti dan semua kalangan, hal ini tentu menjadi duka rakyat Indonesia juga, "Peristiwa ini akan menjadi duka rakyat Riau, duka rakyat Sumatera, dan duka rakyat Indonesia" tegas Abdul Khair. (adm/hyAzn)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Ketua BEM Universitas Riau Kecam Pembantaian dan Anti Kritik Polres Kepulauan Meranti
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar

    Berita Terkait