Pernikahan Sejenis, Hal yang Memilukan

   Oleh : Helmi Yani

Lancangkuning.com - Pernikahan sejenis kembali menggemparkan dan menggegerkan masyarakat, pernikahan sejenis secara manusiawi sudah tidak sejalan dengan naluri manusia sebagai ciptaan sang pencipta. Yang maha kuasa menciptakan semua insan dengan berpasang-pasangan lawan jenis.  

Secara naluri manusia, pernikahan sejenis tidaklah masuk diakal dan hati manusia. Di Negara Indonesia, hal ini juga sangat bertentangan secara norma pancasila sebenarnya, sila kedua berbunyikan, “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Pernikahan sejenis berlawanan sekali dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Kasus-kasus pernikahan sejenis sudah merambah di Negara indonesia, tidak hanya kalangan rakyat jelata, kejadian ini juga ada di kalangan artis dan berbagai kalangan lainnya.

Sebagai manusia yang berakal dan beriman yang memiliki kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, maka sudah selayaknya hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja dan masyarakat berlepas tangan atau tidak peduli dan tidak mau ikut campur membenahi para pelaku pernikahan sejenis ini.

Nilai-nilai apa yang diambil dan digunakan? Sehingga para pelaku pernikahan sejenis enjoy saja dan tidak peduli pada sosial lingkungan? Dan tidak mengedepankan akal dan keimanannya. Banyak cara yang bisa ditempuh oleh para pengidap penyakit ini jika mereka mau membenahi diri, tidak perlu diperturutkan nafsu dan berbagai alasan yang dicari-cari untuk pembenaran diri.

Manusia yang berakal tidak akan pernah membenarkan dan menyetujui hal ini, apalah lagi menjadi pelaku dan menjalani kehidupan yang menyimpang. Semua kalangan tidak bisa hanya diam dan membiarkan begitu saja terkait persoalahan ini. Harus tetap dilakukan edukasi kepada para pelaku pernikahan sejenis, agar sadar dan kembali pada kehidupan normal. Jika kita masyarakat diam dan semua kita diam dan beranggapan itu adalah kehidupan mereka masing-masing, maka tunggu sajalah kehancuran.

Pengidap penyakit kelainan ini meskinya mengedepankan keimanan dan akal sehat sebagai manusia yang beradab, agar kemudian sadar dan kembali pada kehidupan normal yang semestinya. Harus ada tindakan serius dari semua pihak untuk menyembuhkan para pelaku yang mengidap penyakit kelainan ini.