BPSDM Riau Sukses Gelar PKA Angkatan VI dan PKP Angkatan XIV dan XV

 
Lancang Kuning, PEKANBARU - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Riau telah sukses menggelar pelaksanaan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) angkatan VI dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) angkatan XIV dan XV di Lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

Kepala BPSDM Riau Asrizal menyampaikan, penyelenggaraan pelatihan peningkatan kompetensi kepemimpinan dan kinerja pelayan publik ASN ini telah sesuai yang diamanatkan dalam undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang ASN dan peraturan pemerintah nomor 17 tahun 2020 tentang perubahan atas peran pemerintah nomor 11 tahun 2017 tentang manajemen PNS menjadi kebutuhan pejabat administrator dan pengawas agar mampu menghasilkan inovasi dalam bekerja .

Menurutnya, peningkatan kompetensi tersebut diwujudkan melalui pelatihan baik secara klasikal dan non klasikal. Serta salah satu pendekatan yang digunakan dalam era revolusi industri 4.0 dan Pandemi COVID 19 adalah blended learning yaitu metode pembelajaran yang memadukan pertemuan tatap muka dengan materi online secara harmonis.

"Pada pelatihan PKA angkatan ke 6 dilaksanakan di tanggal 9 Maret sampai 13 Juni 2022 diikuti sebanyak 30 orang pejabat dan pelatihan kepemimpinan pengawas angkatan ke-14 dan ke-15 dilaksanakan dari 24 Februari - 10 Juni diikuti sebanyak 60 orang pejabat pengawas," ujarnya daat enutupan PKA angkatan VI dan PKP angkatan XIV dan XV di lingkungan Pemprov Riau, yang berlangsung di Gedung Daerah Balai Serindit Pekanbaru, Kamis (16/6/2022).

Asrizal mengatakan, untuk metode dan media pembelajaran dalam pelaksanaan PKA dan PKP yang diterapkan disesuaikan dengan kurikulum di setiap agenda. Maksud dan tujuan dari tiap agenda metode pelajaran yang digunakan agar didapatkan metode pelajaran berupa transformasi pengetahuan keterampilan dan sikap bagi para peserta pelatihan.

"Yang diharapkan setelah pelatihan ini, metode pelajaran melalui ceramah, diskusi kelompok, penugasan kelompok dan mandiri, demonstrasi studi dan pemecahan kasus, bermain peran serta metode 9 pangan atau benchmarking yang dilaksanakan kemarin di NTB dan di Sulawesi Selatan akan adanya aksi perubahan," jelasnya.

Kepala BPSDM Riau menjelaskan, untuk itu pelaksanaan pelatihan kepemimpinan diharapkan dapat melaksanakan aksi perubahan. Tentunya hal ini juga dilakukan dengan coaching, konseling dan monitoring khususnya dalam penyusunan rancangan dan implementasi aksi perubahan.

"Sedangkan media pembelajaran digunakan disesuaikan dengan agenda dan materi perhatian pka dan PKP antara lain media audio media visual dan media audio visual,"ujarnya.

Oleh karenanya, diungkapkannya, aksi perubahan melalui pelatihan ini untuk memberikan pengetahuan keterampilan dan sikap secara komprehensif kepada peserta pelatihan PKA dan PKP yang diberikan tugas untuk merancang aksi perubahan berupa inovasi pelayanan publik.

"Tentunya inovasi yang diangkat dari isu aktual yang dihadapi oleh perangkat daerah. Dimana setiap peserta pelatihan bertugas dan didampingi oleh koordinator dan didukung mentor peserta latihan," jelasnya.

Ia berharap, aksi perubahan yang dilakukan para PKA dan PKA dapat diimplementasikan dan dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk peningkatan pelayanan publik.

"Hasil rancangan ini diharapkan memberikan kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan pelayanan publik di perangkat daerah di mana peserta bertugas," ungkapnya.

Turut hadir dalam penutupan tersebut, Asisten III Setdaprov Riau Joni Irwan, Koordinator Widyaswara BPSDM Riau, Muhammad Syukri Harto serta tim pada Widyaswara BPSDM Riau lainnya, dan para peserta PKA angkatan VI dan PKP angkatan XIV dan XV di Lingkungan Pemprov Riau.