Banci Menjamur di Depan Kampus, Pekanbaru Kota Madani Apakah Hanya Angan-Angan Belaka?

Daftar Isi

    Lancang Kuning - Pekanbaru Waria alias banci dan juga Wanita Tuna Susila (WTS) semakin menjamur di Kota Pekanbaru. Sebenarnya kondisi ini bukan hanya ada di Kota Pekanbaru, seluruh kota di Indonesia sudah sangat banyak terdapat Waria dan WTS yang berkeliaran dan tidak terkecuali di Kota Pekanbaru yang mana diharapkan menjadi Kota Madani ini.

    Keberadaan Waria dan WTS seperti jamur di musim penghujan dapat ditemui di mana saja jika sudah malam hari. Padli Ar mengatakan, “Saya bilang penyakit ummat, selanjutnya saya bilang kumat ini sudah seperti pedagang kaki lima, bergerombolan dan mengisi sudut dan ruang-ruang Kota Pekanbaru. Bedanya cuma satu, Pedagang Kaki Lima menjual barang halal, kumat menjual sesuatu yang haram”, paparnya.

    Penyakit yang dijuluki sebagai kumat oleh Padli, tidak lagi melihat tempat dalam beroperasi, Waria dan WTS ini tidak lagi punya rasa malu masuk ke tengah-tengah masyarakat. “Mereka tidak lagi malu-malu masuk ke tengah-tengah masyarakat, bahkan yang amat disayangkan mereka mendekati komunitas intelektual, civitas kampus”, ungkap Padli.

    Jika para Waria dan WTS sudah masuk ke lingkungan kampus, itu artinya para kaum intelektual tidak peduli dan tidak resah akan keberadaan mereka yang mengganggu ini, tentu Waria dan WTS ini juga mudah masuk ke lingkungan masyarakat, “Coba bayangkan kalau orang-orang berpendidikan saja sudah tidak peduli dengan kumat, tentu saja mereka mudah masuk ke dalam masyarakat mainstream, apalagi dengan dalih toleransi yang ada pada hari ini.” terangnya.

    Pernyataan Padli AR salah satu ketua aktifis kampus terkait penyakit masyarakat yang sudah masuk ke wilayah kampus ini ada benarnya, karena berdasarkan survey di lapangan tim investigasi Lancang Kuning pada selasa malam dini hari (16/05/2016) menemukan seperti kumpulan Waria dan WTS di depan kampus UIN, UNRI dan Akbid Sukarno Hatta pada malam hari. Di luar kampus, mereka juga berkeliaran di persimpangan Mall Pekanbaru, Simpang Tugu Songket dan Stadion Utama Riau.

    Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan bagi Warga Riau terkhusus Warga Pekanbaru. “Apa yang terjadi sangat bertentangan dengan Visi Pekanbaru yang menginginkan terwujudnya Kota Madani, dan tentu juga sangat tidak sesuai dengan tugas kampus mendidik mahasiswa dan masyarakat menjadi insan bermoral” tutur Padli.

    Semua kalangan menginginkan Kota Pekanbaru yang Madani, maka tidak ada lagi jalan selain membersihkan kota dari hal-hal prostitusi dan sejenisnya, “Kita berharap semua pihak membuka mata dan mencari solusi terbaik dari permasalahan besar ini. Kalau ingin mengubah kota ini menjadi baik, perlu ketegasan Pemerintah yang diberikan wewenang oleh UU memberikan kebijakan terbaik bagi kota ini, baik Walikota, Rektor, Ormas dan stake holder terkait perlu mengkaji ulang terkait keberadaan kumat, penyakit ummat” , Padli AR menerangkan.  (hyAzn)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Banci Menjamur di Depan Kampus, Pekanbaru Kota Madani Apakah Hanya Angan-Angan Belaka?
    Sangat Suka

    50%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    50%

    Komentar