Gibran Resmi Wali Kota Solo, Bawa Setumpuk Janji Kala Pilkada

Foto: Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo dari partai PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka (kiri) dan Teguh Prakosa (kanan) saat jumpa pers hasil hitung cepat internal partai di kantor DPC PDI Perjuangan, Purwosari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/12/2020). (Foto: ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA)

 

Lancang Kuning --Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa, pemenang Pilkada Solo 2020, resmi menjabat wali kota dan wakil wali kota Solo pada Jumat (26/2) hari ini. Keduanya dilantik oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara virtual.

Pasangan nomor urut 1 itu unggul dari pasangan calon Bagyo Wahyono-FX Supardjo dengan perolehan suara yang timpang jauh yakni 86,5 persen, berdasarkan hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Perjuangan Gibran untuk maju di Pilkada Solo dimulai sejak pengujung 2019 saat putra pertama Presiden Joko Widodo tersebut mendaftarkan diri jadi kader PDI Perjuangan.

Selama kampanye pun, Gibran-Teguh rajin blusukan menyapa warga Surakarta. Salah satu cara yang terbilang unik, Gibran menggelar blusukan secara virtual menggunakan layar besar yang diboyong ke perkampungan.

Selama kampanye, kedua pasangan itu menawarkan pelbagai janji yang dikemas dalam program utama Gibran-Teguh. Beberapa di antaranya, Gibran menjanjikan kebangkitan ekonomi dan kesehatan Surakarta dari pandemi Covid-19.

"Kota Solo dan Indonesia, ini terdampak semua. Tatanan global terseret krisis. Perlu percepatan pemulihan kesehatan dan ekonomi," seru Gibran dalam debat publik yang digelar KPU pada November 2020 lalu, dilansir CNN Indonesia.

Salah satu upaya yang diandalkan dalam pemulihan tersebut adalah memanfaatkan stimulus ekonomi dari pemerintah pusat melalui Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD). Selain itu juga merestrukturisasi dan melonggarkan pembayaran pajak bagi UMKM.

Kemudian, Gibran bertekad menguatkan ideologi Pancasila pada generasi muda di Surakarta. Di ranah pendidikan, ia menyebut bakal meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan, serta mengembangkan penelitian berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Pada debat pertamanya, ia juga mengumbar janji bakal menindak tegas bandar dan pengedar narkoba di kota kelahirannya tersebut. Gibran saat itu menyebut, angka penyalahgunaan narkotika di Solo cukup tinggi.

Ia pun berencana menggalakkan edukasi di sekolah-sekolah soal dampak penyalahgunaan narkotika.