Angin Segar untuk Petani Sawit Riau karena Harga TBS Naik

Foto: Ilustrasi sawit 

Lancang Kuning, PEKANBARU - Dinas Perkebunan Provinsi Riau rapat harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Dimana, untuk harga jualnya pada periode 30 Desember sampai 05 Januari 2021 mengalami naik mencapai 1,01 persen. 

Untuk itu, satu minggu ke depan harga TBS kelapa sawit ditetapkan menjadi Rp 2.180,09/Kg. Kenaikan itu terjadi setiap kelompok umur, namun yang terbesar terjadi pada kelompok umur 10 - 20 tahun. 

Menurut Definisi Hatmaja, selaku Kepala bidang pengolahan dan pemasara Dinas Perkebunan Provinsi Riau bahwa, naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga jual CPO dan harga kernel mengalami kenaikan dari seluruh perusahaan yang menjadi sumber data, " ini berdasarkan faktor internal," ucapnya pada Selasa (29/12). 

Namun, kalau dilihat dari faktor eksternal lanjut Defris mengatakan bahwa naiknya harga TBS minggu ini karena perekonomian global yang berangsur-angsur membaik membuat permintaan CPO perlahan mulai pulih.

" Dilihat dari Survei yang dilakukan oleh Intertek Testing Services menunjukkan bahwa ekspor minyak sawit Negeri Jiran pada periode 1-20 Desember naik 18,9% dibanding periode yang sama bulan lalu," ucapnya.

Kalau dibandingkan pada periode tersebut ekspor minyak sawit dilaporkan mencapai 1,07 juta ton dari sebelumnya 898 ribu ton di bulan sebelumnya. Kenaikan pengiriman ke Uni Eropa (UE) dan India turut mendongkrak. Di sisi lain, supply justru diperkirakan akan semakin menipis. 

Permintaan yang membaik dan supply yang menipis membuat harga CPO terus menanjak di penghujung 2020.
Musim penghujan di Malaysia dan Indonesia - dua negara produsen CPO terbesar dunia - akan mempengaruhi produksi, stok.

Malaysian Palm Oil Board (MPOB) melaporkan, produksi CPO Negeri Jiran pada November 2020 adalah 1,49 juta ton. Jauh di bawah konsensus pasar yang dihimpun Reuters, apalagi dibandingkan bulan sebelumnya.Sementara stok CPO Malaysia bulan lalu tercatat 1,56 juta ton. Turun dibandingkan Oktober 2020 yakni 1,57 juta ton. (Dan)