Bandara Ini Tawarkan Tes Corona untuk Siapapun

Foto: Getty Images/izusek

Lancang Kuning - Bandara Tampa di Amerika Serikat menawarkan tes COVID-19 untuk semua penumpang. Diklaim, bandara ini menjadi yang pertama menawarkan untuk ke semua orang, apapun maskapainya.

Diberitakan Fox News, Minggu (4/10/2020) penumpang yang bepergian melalui Bandara Internasional Tampa di Florida bisa tes virus Corona di bandara, apa pun maskapai penerbangan yang mereka gunakan. Dilaporkan menjadikan Tampa akan menjadi hub udara pertama yang membuat pengujian yang mudah diakses oleh para pelancong.

Menurut USA Today, dilansir dari Detikcom, pengujian akan tersedia di bandara pada bulan Oktober. Penumpang bisa mendapatkan tes dalam tiga hari setelah penerbangan mereka, baik sebelum atau sesudah.

Akan ada dua pilihan tes COVID-19 yang bisa dipilih penumpang. Pertama tes PCR dengan harga USD 125, dan hasilnya akan diberikan dalam waktu 48 jam. Kedua yaitu tes antigen seharga USD 57 yang hasilnya diberikan dalam 15 menit.

"Sebagai pintu gerbang ke Pantai Barat Florida dengan pasar yang berkembang untuk perjalanan internasional, Bandara Internasional Tampa memiliki tanggung jawab untuk mengeksplorasi cara-cara yang aman, cepat dan terjangkau. Ini demi menjaga para pelancong kami, tujuan mereka, dan komunitas kami seaman dan sesehat mungkin. Kami berterima kasih kepada mitra kami di BayCare dalam membantu kami membuat program percontohan yang memberi kami langkah ke arah yang benar, serta memberikan layanan yang berharga kepada penumpang kami," ungkap CEO Bandara Internasional Tampa Joseph Lopano.

Wakil Presiden Eksekutif dan Kepala Petugas Medis di BayCare Health System, Nishant Anand menambahkan bahwa mereka bangga bisa berperan dalam membantu pelancong serta mengendalikan virus di bandara dan pesawat.

"Kami bangga dapat terus bekerja dengan mitra lokal seperti TPA untuk memperluas akses ke pengujian COVID-19. Kami percaya pengujian memainkan peran penting dalam menanggapi pandemi COVID-19. Menguji para pelancong untuk virus dapat membantu mengurangi potensi penyebaran di bandara dan pesawat," ungkap. (LK)