Laki-laki Muda Cenderung Langgar Kebijakan Lockdown

Daftar Isi

    Foto: BBC Indonesia

    Lancang Kuning - Laki-laki muda cenderung lebih berpotensi melanggar ketentuan karantina wilayah selama pandemi Covid-19, menurut kajian sejumlah pakar psikologi di Inggris.

    Tim peneliti dari University of Sheffield and Ulster University melibatkan 2.000 responden yang semuanya berusia antara 13 sampai 24 tahun.

    Hasilnya, setengah responden laki-laki berusia 19-24 tahun mengaku bertemu dengan kawan atau anggota keluarga yang tidak tinggal satu atap dengan mereka selama karantina wilayah. Hanya 25% responden perempuan pada rentang usia yang sama mengaku hal serupa.

    Kesimpulan survei itu, kata para peneliti, kebijakan pembatasan sosial semestinya menargetkan orang-orang muda.

    Ketidakpatuhan `berkaitan dengan kecemasan`

    Dilansir dari Viva, nyaris setengah responden, yaitu 917 orang, mengaku merasa lebih cemas selama karantina wilayah diberlakukan, terutama jika orang tua mereka adalah pekerja esensial yang masih beraktivitas.

    Mereka yang merasa depresi lebih mungkin mengabaikan aturan `lockdown` dengan bertemu kawan atau meninggalkan rumah untuk alasan yang tidak penting.

    Baca Juga: Lockdown, Lebih dari 50% Pekerja Menonton Film Porno

    Sementara itu, orang-orang yang cemas lebih cenderung menjalankan aturan jaga jarak sosial serta mencuci tangan secara rutin.

    Liat Levita, akademisi dari University of Sheffield menyebut kesehatan mental bukanlah pembenar untuk tidak menjalankan peraturan. Namun kondisi psikologi itu dapat membantu kita memahami alasan sejumlah orang sulit mematuhi ketentuan.

    Baca Juga: Kabar Duka, Mantan Ketua Tim Kampanye Prabowo-Sandi Tutup Usia

    "Semakin depresi seseorang, maka mereka semakin tidak patuh dan tidak termotivasi," kata Levita.

    "Jadi jika Anda diharuskan lebih sering mencuci tangan dan perlu berupaya mematuhi peraturan, hal itu bukan sesuatu yang mudah Anda jalankan," tuturnya.

    Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

    Levita menyebut penting untuk memahami kondisi psikologis orang-orang muda selama pandemi Covid-19 sehingga ada pertolongan yang segera bisa diberikan kepada mereka.

    "Jika kaki Anda patah, Anda tentu tidak menunggu dua bulan untuk pergi ke rumah sakit," ujar Levita.

    Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

    Jajak pendapat ini menemukan 150 dari 281 laki-laki berusia 19-24 tahun bertemu kawan-kawan mereka selama karantina wilayah. Satu perlima dari mereka mengaku telah ditindak oleh kepolisian, baik berupa teguran verbal, denda, maupun ditahan.

    Kelompok laki-laki muda ini juga merasa mereka tidak berpeluang terpapar Covid-19 atau menyebarkannya kepada orang lain. Mereka cenderung menanggap anjuran pemerintah tidak penting.

    Levita berkata, "Kita tahu bahwa laki-laki secara umum mengambil lebih banyak risiko. Para pakar psikologi evolusioner selalu menyebutnya sebagai upaya menonjolkan diri."

    Hasil survei ini dipublikasi setelah Kepolisian Inggris menerbitkan data bahwa satu pertiga orang yang didenda akibat melanggar karantina wilayah berusia 18-24. Delapan dari 10 orang yang dijatuhi denda itu adalah laki-laki.

    Secara umum, survei ini menemukan bahwa mayoritas responden dari seluruh kategori usia tidak mengikuti anjuran kebersihan diri seperti mencuci tangan secara rutin. Meski begitu, mereka berkata akan menjalankan anjuran itu dalam pekan-pekan ke depan.

    Para psikolog menyebut pemerintah mesti berbuat lebih untuk menjelaskan dasar anjuran jaga jarak antar orang. Tujuannya, kata mereka, agar orang-orang muda memahami kebijakan yang diberlakukan selama pandemi ini.

    Departemen Kesehatan Inggris saat ini menyoroti kampanye yang dijalankan pemerintah tentang keharusan setiap orang tinggal di rumah dan dorongan agar pejabat tinggi pemerintah selalu menyampaikannya pada jumpa pers harian. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Laki-laki Muda Cenderung Langgar Kebijakan Lockdown
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar