Daftar Isi
LancangKuning.com - Cinta itu buta, tak memandang umur sampai status sosial. Kalau sudah cinta dan hati berkata iya, mau bilang apa? Inilah yang dialami pasangan pengantin viral. Sebab, si istri seorang guru dengan gelar S2, sedangkan suaminya sopir truk.
Si wanita bernama Azura Orkid dan suaminya bernama Hafis. Di akun Twitter-nya, Azura mengunggah foto akad nikah mereka disertai keterangan dia dan suaminya. Kata Azura, dia adalah guru dan suaminya sopir truk. Dia sarjana strata 2 dan suaminya lulusan SMA. Hantaran pernikahan mereka di bawah Rp30 juta.
"Orang kampung menghujat ibu dan ayah saya, mereka bilang anak pandai nikah dengan sopir truk," kata Azura.
"Makcik, jangan hina saya nikah dengan sopir truk. Kita ini cuma hamba yang belum tentu mulia di sisi Tuhan," tambah Azura.
Banyak yang memberi dukungan padanya dan mendoakan supaya Azura dan Hafis panjang jodoh sampai di surga. Ada juga netizen yang berkomentar agar Azura mengabaikan komentar nyinyir orang-orang tersebut. Sosiolog Jessi Streib mengatakan, dalam studinya terhadap pasangan yang beda 'kelas' memang ditemukan hambatan dari keluarga. Tapi, ketika mereka resmi menikah, suami istri bisa mengatasi perbedaan itu. Menurut Streib, kehidupan mereka pun normal dan biasa-biasa saja, tak sedramatis di film-film.
Tapi, Bunda, tetap saja suami istri adalah dua orang yang berbeda. Butuh waktu bagi keduanya untuk bisa beradaptasi. Kadang-kadang, beberapa orang yang menikah dan kelasnya naik, lebih mudah beradaptasi. Sedangkan, ketika seseorang dari kelas atas menikah dengan seseorang dari kelas bawah, mereka bisa merasakan tantangan yang lebih besar.
"Terlepas dari negosiasi yang dialami pasangan lintas kelas, cinta bisa melewati batas itu dan pasangan bisa punya kehidupan nyata yang bahagia. Dari pasangan yang saya interview, mereka bahkan sudah hidup dengan pasangannya lebih dari separuh umur mereka dan kelihatannya mereka akan tetap bahagia selanjutnya," papar Streib, mengutip Quartz.
Sumber : Haibunda.com
Komentar