Daftar Isi
Toko yang menjual senjata api di Amerika Serikat
JAKARTA-Lain di Amsterdam, Belanda lain pula yang dilakukan warga Amerika Serikat di sejumlah negara-negara bagian. Jika di Amsterdam, Belanda warga antri beli ganja. Sedangkan di AS, karena panik dengan pandemi virus Corona, mereka meramai-ramai antri membeli senjata api.
Sejumlah toko sudah membatasi penjualan senjata api, seperti di Idaho, dan Los Angeles. Namun, warga negeri Paman SAM ini tetap antri untuk berusaha mendapatkan senjata api.
Seorang penjaga toko senjata mengatakan, orang-orang membeli senjata dipicu situasi putus asa dan tak terkendali akibat pandemi virus corona. Oleh karenanya, banyak warga AS yang sengaja membeli senjata demi melindungi diri mereka sendiri.
"Ini sudah gila," kata Jay Wallace mengutip AP News, Selasa (17/3/2020).
Wallcae pemilik toko Adventure Outdoors di Smyrna, Georgia, menambahkan bahwa penjualan amunisi naik lima kali lipat dari biasanya. Ia menilai situasi tersebut seperti serial fiksi. "Ini seperti episode Rod Serling‘ Twilight Zone’," kata Wallace.
Peningkatan pembelian senjata dan amunisi membuat khawatir para pejabat pemerintah.
Seorang walikota di Illinois baru-baru ini menandatangani perintah eksekutif yang akan memberinya hak untuk melarang penjualan senjata atau amunisi, begitu juga walikota New Orleans.
Betsy Terrell, seorang warga berusia 61 dari Decatur, Georgia, membeli senjata setelah melihat kekacauan di toko makanan yang menunjukkan orang-orang mengantre dan menimbun barang.
Dia merasa wilayah metro Atlanta sudah memiliki banyak kejahatan. Dia khawatir jika ekonomi meningkat, kejahatan akan semakin meningkat.
“Saya mulai melihat orang-orang bertingkah aneh. Itu agak mengerikan,” katanya. "Saya merasa ada potensi pergolakan politik. Menakutkan. Baru sekarang saya merasakan kebutuhan untuk membeli senjata untuk melindungi diri saya sendiri," tuturnya.
Terrell pun pergi ke Cabela dan kaget melihat antrean di luar toko. Banyak senjata juga sudah habis dan amunisi juga, tetapi ia akhirnya membeli pistol Glock 42.
"Saya harap tidak pernah menyentuhnya [pistol], saya akan senang," katanya.
Kasus virus corona di AS, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 16 Maret, mencapai 1678, dan 41 kematian.(rie/okc)
Komentar