Daftar Isi
USS Shilloh kapal perang Amerika Serikat.
BEIJING-China berang dengan tindak tanduk Amerika Serikat yang mengirimkan kapal perangnya berlayar di Selat Taiwan, ditengah memburuknya hubungan China dan Taiwan. Beijing menyerukan Washington untuk menghormati integritas wilayah China.
Kapal perang USS Shiloh yang dipersenjatai rudal transit di Selat Taiwan, pada Kamis setelah beberapa hari usai Taiwan menggelar Pemilihan Presiden.
"Masalah Taiwan adalah tentang integritas wilayah China, dan masalah yang paling penting dan sensitif untuk hubungan China-AS," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang hari Jumat, seperti dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (18/1/2020). Dia menambahkan bahwa AS harus mematuhi prinsip "satu-China".
Sementara itu, juru bicara Armada ke-7 Angkatan Laut AS; Joe Keiley, mengonfirmasi bahwa kapal perang USS Shiloh memang melakukan transit Selat Taiwan dalam demonstrasi komitmen AS untuk wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
"Angkatan Laut AS akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana saja yang diizinkan oleh hukum internasional," katanya.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kapal perang AS berada pada misi navigasi umum ketika berlayar ke utara, dari barat daya pulau tersebut. Kapal itu melintasi jalur air strategis yang memisahkan Taiwan dari daratan China.
USS Shiloh adalah kapal perang AS yang ditempatkan di Yokosuka, Jepang. Kemunculannya di Selat Taiwan hanya berselang lima hari setelah presiden petahana Tsai Ing-wen dari Partai Progresif Demokratik (DPP) menang telak dalam pemilihan presiden.
Legislator DPP, Tsai Shih-ying, mengatakan bahwa transit kapal perang Washington menunjukkan dukungan Amerika untuk proses demokrasi Taiwan. Menurutnya kehadiran kapal perang itu memberikan rasa aman bagi warga Taiwan.
Legislator DPP lainnya, Lo Chih-cheng, mengatakan bahwa momen transit USS Shiloh dapat dibaca karena AS memberi tahu China untuk tidak bereaksi berlebihan terhadap hasil pemilihan presiden Taiwan. Beijing sendiri telah mengeluarkan pernyataan keras selama beberapa hari terakhir setelah Tsai memenangkan kembali pemilihan presiden.
Sedangkan politisi Partai Nasionalis China, William Tseng, mengatakan bahwa kapal perang AS secara rutin transit di Selat Taiwan, yang sebagian adalah perairan internasional. Oleh karena itu, kata dia, pelayaran tersebut tidak boleh diberi interpretasi politik.(rie)
sumber:sindonews.
Komentar