Apartemen Politikus PDIP, Kementerian Pertanian dan Perdagangan di Geledah KPK

JAKARTA-Menindak-lanjuti dugaan suap pengurusan izin impor bawang putih, komisi anti rasuah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah apartemen mewah milik politikus PDIP, I Nyoman Dhamantra.

KPK juga menggelesah rumah anak I Nyoman Dharmantra, dan dua Kementerian, Pertanian dan Perdagangan.

"Pada 10 Agustus penggeledahan di apartemen INY (I Noyoman Dhamantra) daerah Permata Hijau, dan rumah anak INY daerah Cilandak," kata Plh Kabiro Humas KPK Chrystelina GS kepada awak media, Senin, (12/8/2019).

Dari hasil penggeledahan, kata dia, tim penyidik menyita dokumen yang berkaitan izin impor bawang putih dan barang bukti elektronik.

"Hasil geledah di lokasi tersebut, dokumen dan beberapa barang bukti elektronik (disita)," ujarnya.

Chystelina menambahkan, sehari sebelum menggeledah apartemen dan rumah anak Nyoman, tim KPK lebih dulu menyegel beberapa ruangan di Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan.

"Tanggal 9 Agustus geledah di Indocev, dan penyegelan beberapa ruang di Kemendag dan Kementan," katanya.

Dalam kasus ini, KPK telah menjerat Nyoman Dhamantra, pengusaha sekaligus kepercayaan I Nyoman Dhamantra, Mirawati Basri dan Elviyanto, serta tiga pihak swasta yakni Chandry Suanda, Doddy Wahyudi, dan Zulfikar.
Pada kasusnya, Nyoman diduga meminta fee sebesar Rp3,6 miliar dan Rp1.700 hingga Rp1.800 per kilogram dari pengurusan izin impor bawang putih dengan kuota 20ribu ton untuk beberapa perusahaan termasuk perusahaan yang dimiliki oleh Chandry Suanda alias Afung.

Dari komitmen fee itu Nyoman diduga sudah menerima Rp2 miliar yang dikirim Doddy ke rekening kasir money changer milik Nyoman. Uang Rp2 Miliar tersebut atas jasa urus RIPH di Kementan dan surat persetujuan impor (SPI) di Kemendag, sebagaimana informasi diterima VIVAnews rencananya hendak digunakan untuk mendanai kegiatan partai politik, beberapa waktu kemarin.(rie/vvc)