Daftar Isi
SIAK-Akibat pola penerapan zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang dilakukan pemerintah, 19 anak di Kampung Pinang Sebatang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak, Riau terancam tida bersekolah, karena saat ini sekolah yang paling dekat dari Kampung (desa) tersebut yakni SMA 2 Tualang sudah membludak.
Kepala SMAN 2 Tualang Yulita mengatakan, bahwa sekolah yang ia pimpin kuota sudah cukup sesuai 11 rombel dan tidak boleh lebih.
"Kuota kita sudah cukup, 1 rombel itu berisikan 36 siswa, tidak boleh ditambah, cara penyeleksian siswa masuk berdasarkan aplikasi online dalam jarak rumah siswa bukan peringkat atau nilai. Kemaren anak anak ini sebelum di umumkan kita meminta menunjukkan rute rumahnya dengan menggunakan google maps" ungkap Yulita, saat melakukan pertemuan di SMAN 2 Tualang, Selasa (9/7/19).
Pertemuan itu hadir, anggota DPRD Kabupaten Siak Musar, Penghulu (Kades) Pinang sebatang Bambang Saputra, Kepala SMAN 2 Tualang Yulita, Ketua Komite dan beberapa perwakilan wali siswa Pinang sebatang
Saat pertemuan berlangsung, orang tua calon siswa meminta pihak sekolah untuk menambah lokal, namun kepala SMAN 2 Tualang tidak bisa memenuhi itu.
"Kami harus buat laporan terlebih dahulu, habis tu lokal yang mau digunakanpun sudah rusak, tambah lagi kesiapan tenaga pendidik, hampir rata-rata guru disini paling sedikit mengajar selama 26 jam, bagaimana mau menggajinya," kata Yulita.
Hasibuan, salah seorang orang tua calon siswa m,engaku siap membayar uang bangku atau uang rehap lokal yang rusak tersebut, agar anak-anaknya bisa tetap sekolah.
"Pada intinya anak kami bisa sekolah di SMAN 2 Tualang karena zonasinya disini, resiko pun tidak terlalu berbahaya karena jarak tadi," jelasnya
Menanggapi hal itu, anggota DPRD Siak H Musar akan membawa hal itu ke komisii I DPRD Siak untuk mmenanggapi persoalan itu.
"Saya di komisi I, kebetulan bidang pendidikan adalah di komisi I, kita akan koordinasikan dengan rekan-rekan dewan agar hal ini bisa disikapi segera," terang Musar. (LK/Gus_li)
Komentar