Kisah Seorang Arab Badui Bertanya tentang Akhlak Rasulullah

Daftar Isi

    Foto: Ilustrasi

    LancangKuning.Com - Sudah 15 abad Rasulullah Al Musthafa Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) berpulang ke rahmat Allah, namun ajaran dan kemuliaan akhlaknya terus bersinar dan dikenang. 

    Ketika wafat pada tahun 11 Hijriah atau 633 Masehi itu (usia 63 tahun), umat Islam sangat terpukul seakan-akan dunia kehilangan pemimpinnya. Namun, Allah berkehendak, agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW justru semakin berkembang hingga ke penjuru dunia.

    Sepeninggal Beliau, Allah menjadikan Alquran dan Alhadits (sunnah Nabi) sebagai pedoman dan pegangan bagi umat Nabi Muhammad SAW. Betapa beruntungnya mereka yang hidup berdampingan dan ikut berjuang membantu Rasulullah SAW. Para ahlul bait dan sahabat adalah orang-orang pilihan yang membantu dan menyebarluaskan risalah Nabi tersebut. 

    Bagi kita yang belum pernah bertemu sosok mulia Rasulullah SAW, tentu menyimpan kecintaan dan kerinduan yang mendalam. Sosok Beliau yang agung dan berakhlak mulia benar-benar tak pernah habis untuk diperbincangkan. 

    Kecintaan umat kepada Rasulullah sering ditunjukkan sejak masa sahabat dahulu hingga para ulama masa kini. Mereka tak sanggup menceritakan kemuliaan Nabi Muhammad SAW atau melukiskannya dengan kata-kata. Hanya air matalah yang mampu menjawab pertanyaan tentang kemuliaan Nabi Muhammad SAW. 

    Ada satu kisah seorang Arab Badui yang ingin mengetahui seperti apa akhlak Rasulullah SAW. Seperti dikutip dari akun @PenaTarimStore yang bersumber dari 'Buku-Buku Islam' menceritakan, beberapa waktu setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, para sahabat masih dalam keadaan sangat berduka. 
     
    Seorang Arab badui menemui Sayyidina Umar bin Khattab RA dan berkata, “Ceritakan padaku tentang akhlak Muhammad!” Sayyidina Umar menangis mendengar permintaan itu. Ia tak sanggup berkata apa-apa. 

    Ia menyuruh Arab badui ini menemui Bilal RA. Setelah ditemui dan diajukan permintaan yang sama, Bilal pun menangis dan tak sanggup menceritakan apa pun. Bilal hanya dapat menyuruh orang tadi menjumpai Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA. Si Badui ini merasa heran.

    Bukankah Sayyidina Umar dan Bilal sahabat-sahabat senior dan setia Nabi? Mengapa mereka tak sanggup menceritakan akhlak Muhammad? Dengan berharap-harap cemas, Badui ini kemudian menemui Sayyidina Ali, dikutip dari SindoNews.

    Dengan linangan air mata Sayyidina Ali berkata, “Ceritakan padaku keindahan dunia ini! Badui ini menjawab, “Bagaimana mungkin aku dapat menceritakan segala keindahan dunia ini….” 

    Ali kemudian berkata, “Engkau tak sanggup menceritakan keindahan dunia padahal Allah telah berfirman bahwa sungguh dunia ini kecil dan hanyalah senda gurau belaka, lalu bagaimana aku dapat melukiskan akhlak Muhammad SAW, sedangkan Allah telah berfirman bahwa sungguh 'Muhammad Memiliki Budi Pekerti Yang Agung.”.

    Demikian kisah Badui yang penuh hikmah ini dan kita bisa memetik pelajaran bahwa keindahan akhlak Rasulullah SAW tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Semoga Allah senantiasa melimpahkan shalawat dan keberkahan kepada Beliau dan keluarga sahabat serta pengikutnya. Aamiin. (LKC)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Kisah Seorang Arab Badui Bertanya tentang Akhlak Rasulullah
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar