Daftar Isi
LancangKuning - DPR RI langsung memasuki masa reses per hari ini, Selasa (6/10), usai mengesahkan omnibus law rancangan undang-undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker) di tengah penolakan masyarakat, Senin (5/10).
Masa reses atau periode libur sidang ini dipercepat menyusul dimajukannya rapat paripurna untuk mengesahkan RUU Ciptaker yang semula dijadwalkan Kamis (8/10).
Baca Juga : Dihari Spesial, Kapolda Riau dan Rombongan Berikan Kejutan untuk TNI
"Saya mengumumkan kepada seluruh rakyat Indonesia, mulai tanggal 6 Oktober 2020 sampai dengan tanggal 8 November 2020 DPR memasuki masa reses Masa Persidangan I Tahun Sidang 2020-2021," kata Ketua DPR RI Puan Maharani saat menutup Rapat Parpipurna DPR RI, Senin (5/10).
Masa reses adalah masa para anggota dewan beraktivitas di luar gedung parlemen. Mereka ditugasi kembali ke dapil masing-masing untuk menyerap aspirasi. Hanya sebagian anggota yang menetap di Jakarta untuk menjalani piket secara bergantian.
Baca Juga : Kompol Kari Amsah Ritonga Resmi Jabat Wakapolres Inhil
Dalam rapat itu, DPR mengesahkan RUU Cipta Kerja menjadi undang-undang. Padahal penolakan di publik begitu kuat, baik dari rencana mogok kaum buruh maupun gerakan tagar di Twitter.
RUU usulan Presiden Joko Widodo itu sah setelah mendapat persetujuan penuh dari dari enam fraksi, yaitu PDIP, Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, dan PPP menyetujui. Fraksi PAN menyatakan setuju dengan catatan, sedangkan PKS dan Demokrat menolak draf RUU.
Rapat sempat diwarnai berbagai drama. Misalnya sabotase mikrofon oleh Ketua DPR RI Puan Maharani saat Anggota Fraksi Demokrat Irwan Fecho meminta penundaan RUU Cipta Kerja.
Hal itu terjadi sesaat sebelum palu diketok. Irwan mengatakan pengesahan perlu ditunda karena masih banyak penolakan. Namun usulan itu disoraki anggota fraksi lain.
Baca Juga : Dihari Spesial, Kapolda Riau dan Rombongan Berikan Kejutan untuk TNI
Saat itu, pimpinan rapat Azis Syamsudin memberi kode pada Ketua DPR Puan Maharani di meja pimpinan. Tangan Puan terlihat memencet tombol, mikrofon Irwan pun mati.
"Kawan-kawan, kalau mau dihargai tolong menghar...," tanda mikrofon dimatikan berbunyi, suara Irwan hilang seketika.
"Sudah dibahas di rapat kerja, rapat panja, rapat timmus (tim perumus), dan rapat timsin (tim sinkronisasi) yang ada perwakilan Demokrat," ucap Azis menyudahi kesempatan Irwan.
Akhir rapat itu juga diwarnai drama walkout oleh Fraksi Demokrat. Benny Kabur Harman yang sejak awal bersetery dengan Azis Syamsudin, memimpin rekan-rekannya meninggalkan ruangan.
"Maka kami Demokrat menyatakan walkout dan tidak bertanggung jawab (atas RUU Ciptaker," pungkasnya.
(dhf/arh)
Komentar