5 Fakta Edelweis, Si Bunga Abadi yang Tak Boleh Dipetik

Daftar Isi

    Lancang Kuning - Media sosial diramaikan dengan video viral yang memperlihatkan seorang pendaki perempuan memetik bunga Edelweis di jalur pendakian Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah.

    Video itu langsung mengundang komentar warganet. Pasalnya, memetik Edelweis merupakan salah satu tindakan yang tidak diperbolehkan.

    Edelweis memang memiliki daya tarik tersendiri. Kelopaknya cantik dan tak mudah layu. Itu lah mengapa Edelweis dikenal dengan sebutan 'bunga abadi'.

    Tanaman ini tumbuh di wilayah pegunungan. Di Indonesia, tanaman cantik ini banyak ditemukan di Gunung Lawu, Gunung Gede, Gunung Rinjani, dan Gunung Merbabu.

    Berikut beberapa fakta mengenai bunga Edelweis, mengutip berbagai sumber.

    1. Bukan bunga, tapi daun

    Kebanyakan orang berpikir bahwa Edelweis menghasilkan bunga, tapi kenyataannya tidak demikian. Mengutip laman Deutscheshaus, kelopak yang dimiliki tanaman ini sebenarnya merupakan daun yang memiliki bulu halus berwarna putih dan semburat hijau muda. Bagian tengah tanaman ini berwarna kuning yang merupakan serbuk sari.

    2. Tumbuh di ketinggian

    Edelweis akan tumbuh dengan baik di ketinggian lebih dari 2000 mdpl. Pertumbuhan Edelweis akan lebih baik pada daerah dengan cuaca dingin.

    Tanaman ini umumnya memiliki ketinggian hingga 20 sentimeter dengan kelopak bunga yang berukuran 8 sentimeter. Beberapa Edelweis 'raksasa' hadir dengan kelopak yang mencapai 12 sentimeter.

    3. Bunga abadi

    Edelweis dikenal juga dengan sebutan si 'bunga abadi'. Wajar saja, tanaman satu ini tak mudah layu. Penyebabnya adalah hormon etilen yang dimiliki tanaman, yang diketahui dapat mencegah kerontokan kelopak.

    4. Dilindungi undang-undang

    Edelweis dikenal sebagai salah satu tanaman yang terancam punah. Untuk itu, di Indonesia, tanaman ini dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistem.

    5. Tanaman yang kuat

    Mengutip Garden Guide, secara historis, tanaman Edelweis ditemukan pertama kali oleh seorang naturalis asal Jerman, Georg Carl Reinwardt pada tahun 1819 silam.

    Edelweis disebut sebagai tanaman yang sangat kuat dan tak memiliki musuh alami yang berarti. Namun, jika terlalu banyak air, akan Edelweis terancam membusuk.

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel 5 Fakta Edelweis, Si Bunga Abadi yang Tak Boleh Dipetik
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar