Daftar Isi
1. Seorang istri memiliki pekerjaan yang tiada habisnya. Ia bekerja dalam 24 jam dan 7 hari dalam seminggu. Ia selalu bekerja, bahkan mulai pagi hari, ia harus menyiapkan makanan, menyapu, mencuci, mengurus anaknya untuk ke sekolah, terlebih jika ia seorang wanita karir yang juga harus menyiapkan segala keperluannya. Hal ini selalu dilakukannya sepanjang hari, bahkan selalu terulang di hari berikutnya dan berikutnya.
2. Saat suami menikah lagi, maka perempuan akan berusaha menerimanya. Mungkin alasannya ialah keadaan ekonomi, agama, atau yang lainnya. Tanpa diketahui oleh suaminya, sang istri akan duduk sendiri dan termenung pada malam hari. Ia tidak bisa membayangkan betapa terlukanya hatinya ketika ia sendirian di kamar, saat itulah suaminya sedang mendekap mesra perempuan lain dan di ranjang lain pula. Mungkin saja mereka menangis karena hatinya merasa terluka namun mereka berusaha menerimanya dengan sabar demi anak-anak.
3. Salah satu tanggung jawab seorang istri adalah menyediakan masakan untuk keluarga. Namun, tak semua masakannya disukai oleh sang suami. Tak jarang, suami mencela masakan istrinya. Tapi sang istri tidaklah marah mendengar celaan itu, mereka akan belajar untuk membuat masakannya lebih enak seperti yang diinginkan sang suami.
4. Meskipun sang istri sudah melakukan banyak pekerjaan seharian dan ia merasa lelah, tapi ia tak pernah meninggalkan tanggung jawabnya di malam hari, seperti menyiapkan makan malam, menghibur suami sepulang kerja dan lain sebagainya.
5. Setiap orang memiliki impian dalam hidupnya, seperti menjadi dokter, astronot, pilot atau lain sebagainya. Namun, sebagai seorang istri, mereka harus melakukan tanggung jawab mereka untuk menjadi istri dan juga ibu untuk anak-anaknya. Oleh karena itu, mereka rela melepas mimpinya untuk menjadi seorang istri dan ibu yang utuh demi keluarganya. Meskipun, tidak ada yang menyuruhnya melepas impian itu, tapi hal inilah yang sering diambil sebagai pengorbanan seorang istri.
6. Meskipun suami tidak memahami benar pengorbanan sang istri, tapi Allah sangat memahaminya. Oleh karena itu, Dia memberikan penghargaan khusus pada seorang istri atau ibu yang menjalankan kedudukannya dengan ikhlas, sabar, dan semata-mata hanya mengharap ridho Allah. Penghargaan itu berupa surga yang indah dan ia diberikan keleluasaan untuk memiliki dan bebas masuk dari pintu manapun ke dalam surga.
7. Anak adalah kebahagiaan luar biasa bagi keluarga. Pada umumnya, seorang suami menginginkan anak yang banyak bahkan hingga sebelas anak. Sebagai seorang istri, ia harus memenuhi keinginan suami itu sehingga ia rela mengandung selama sembilan bulan dan melahirkan dengan pertaruhan nyawa dan hal ini akan mereka rasakan setiap mengandung anak. Terkadang suami hanya memikirkan ingin memiliki banyak anak, tanpa mengetahui rasa sakit yang dialami istrinya.
Sebagai seorang suami, kita harus lebih peka terhadap pengorbanan seorang istri yang tidak dihargai. Meskipun suami adalah kepala keluarga dan imam untuk sang istri, bukan berarti kita bisa melakukan segala hal tanpa memperhatikan hati sang istri. Rasulullah telah mencontohkan bagaimana menjadi suami yang teladan.
Komentar