Kelapa Murah, Bupati Inhil Curhat ke Gubri

Daftar Isi

    Foto: Gubernur Riau, Syamsuar (tengah) sedang mendengarkan beberapa persoalan yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dari Bupati Inhil Wardan (kiri).

    LancangKuning.Com, INHIL - Gerimis mewarnai temu ramah Gubernur Riau Syamsuar dengan masyarakat Indragiri Hilir (Inhil), Ahad (24/3/19) malam di kediaman rumah dinas Bupati Inhil. Namun hal ini tidak mengurangi nilai silaturahmi yang sedang dijalin.

    Helat yang dimulai pada pukul 20.15 WIB itu, diawali dengan tari persembahan yang diiringi secara langsung oleh kelompok pemusik setempat. Seiring selesainya tari persembahan, hujan pun reda, dan dalam sekejab sedikitnya 500 warga terlihat duduk rapi di kursi di bawah tenda.

    Usai makan malam bersama, dalam sambutannya Bupati Inhil HM Wardan menyebutkan, acara ini bagian dari serangkaian seminar nasional perkembangan ekonomi lokal yang dilaksanakan pagi besoknya.

    "Kedatangan Gubernur Riau, Pak Syamsuar, kami sambut dengan hati gembira," kata Bupati Inhil dua periode itu.

    Kabupaten Inhil, ucap Wardan, adalah hamparan kelapa terluas di Indonesia. Bahkan sesuai data yang diperolehnya, hamparan kelapa di Inhil menjadi terluas di dunia.

    Hamparan kelapa di Inhil seluas 423 ribu haktare lebih atau 11,3 persen dari hamparan kelapa di nusantara dengan penghasilan kelapa sebesar 4 miliar butir per tahun.

    "Hari ini masyarakat Inhil, merasakan harga kelapa anjlok padahal 70 persen masyarakat Inhil menggantungkan hidupnya dengan kelapa. Akibatnya, perekonomian lesu," ungkap Wardan.

    Dulu, cerita Wardan, kapal dari Thailand dan Singapura bisa langsung masuk ke Inhil. Mereka langsung membeli kelapa kepada petani dan harga kelapa tinggi. Sekarang tidak bisa lagi kapal dari luar negeri masuk langsung ke Inhil. Sejak 2017 harga kelapa mulai menurun dari Rp3.600 per kilogram sekarang harga kelapa anjlok menjadi Rp800 per kilogram.

    Menghadapi kondisi ini, kata Wardan, masyarakat terus berusaha agar harga kelapa meningkat. Usaha lain yang dilakukan masyarakat sebagai turunan usaha kelapa untuk meningkatkan pendapatan, yakni adanya industri minyak goreng. Hanya saja masyarakat belum mampu mengelola dengan baik.

    "Ketika masyarakat mulai membuat usaha turunan dari kelapa ini, kewalahan untuk memasarkannya. Alhamdulillah malam ini banyak pengusaha sehingga bisa menampung hasil usaha masyarakat Inhil," kata Wardan.

    Di Inhil tidak hanya potensi kelapa, namun juga ada potensi persawahan padi seluas 23 ribu haktare.

    "Saya pikir Inhil salah satu daerah yang potensi untuk ekspansi terhadap persawahan. Hanya saja pada saat ini sawah di Inhil ini pengelolaannya pada air hujan. Seandainya masuk teknologi, saya pikir bisa menunjang ketahanan pangan di Riau," ungkap Wardan.

    Potensi lainnya, ucap Wardan, adalah mangrove atau hutan bakau, dan mangrove di Inhil ini terpanjang di Indonesia. Hal ini juga berpotensi membuat kerambah kepiting.

    Menyikapi curahan hati (curhat) Wardan, Gubenur Riau Syamsuar menyebutkan, dia sengaja membawa sejumlah pengusaha datang ke Inhil, di antaranya ada Dirut PTPN V. Diharapkan, masalah kelapa dan usaha lainnya di Inhil yang mendapat hambatan bisa terselesaikan.

    Syamsuar juga menyebutkan, dia sempat berkomunikasi dengan pengusaha dari Malaysia terkait kelapa. Ternyata kelapa di Malaysia itu diperoleh dari Thailand.

    "Setelah saya tawarkan kelapa dari Inhil, pengusaha Malaysia bersedia menerimanya dengan harga lebih Rp10 ribu per kilogram," ungkap Syamsuar.

    Soal ekspor kelapa ini, ucap Syamsuar, dia juga sudah mengontak Menteri Perdagangan, dan Alhamdulillah setelah dua minggu komunikasi, sekarang kelapa sudah boleh diekspor.

    Syamsuar tak ingin potensi-potensi yang ada di Riau ini yang kenyang hanya "taukeh". Sementara masyarakat tidak sejahtera. Karenanya, Gubri berharap BUMN bisa bekerja sama dalam upaya menggali potensi yang ada ini, dikutip dari Media Center Riau.

    "Kita patut bersyukur karena di Riau ini banyak sekali potensi alamnya, karena kita inginkan potensi ini dapat mensejahterakan masyarakat Riau," ucap Syamsuar. (LKC)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Kelapa Murah, Bupati Inhil Curhat ke Gubri
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar