Trump Akan Kecewa Jika Korut Kembali Uji Rudal

Foto: Donald Trump mengaku tetap percaya Kim Jong-un setelah pertemuan pekan lalu berakhir tanpa hasil. Namun, ia akan sangat kecewa jika Kut kembali uji coba rudal. (Reuters/Leah Millis)

 

LancangKuning.Com, Jakarta -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengaku tetap mempercayai Kim Jong-un setelah pertemuan keduanya di Vietnam pekan lalu berakhir tanpa hasil. Namun, ia mengaku akan sangat kecewa jika Korea Utara kembali menguji coba rudal.

"Saya akan kaget dalam konteks negatif bila ia melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan pemahaman kami, tapi kita lihat apa yang akan terjadi. Saya akan sangat kecewa bila melihat uji coba," kata Trump, seperti dilansirReuters, Jumat (8/3).

Baca Juga: Disimpan dari Tahun 2005, Kue Pengantin Donald Trump Dilelang Rp 21 Juta

Trump menyampaikan pernyataan itu setelah mendapat kabar dari dua lembaga think tank AS dan mata-mata di Seoul yang melihat Korut membangun kembali situs peluncur roket Sohae.

Ia juga mendapat kabar dari dinas intelijen di Korea Selatan mengenai aktivitas di kawasan Sanumdong, dekat Pyongyang, yang memproduksi rudal balistik. Peluru kendali itu diklaim dapat mencapai wilayah AS.

Mengutip pernyataan ahli dari Middlebury Institute of International Studies, National Public Radio AS menjelaskan ada foto satelit yang memotret aktivitas di Sanumdong pada 22 Februari lalu.

Kemudian pada Jumat lalu, terdeteksi kemungkinan Korea Utara bersiap meluncurkan rudal atau roket luar angkasa.

Laporan mengenai pengaktifan kembali sejumlah situs rudal Korut ini muncul setelah pertemuan antara Trump dan Kim Jong-un di Vietnam pada pekan lalu berakhir tanpa hasil kesepakatan denuklirisasi.

Dalam konferensi pers setelah pertemuan di Hanoi tersebut, Trump membeberkan bahwa AS sebenarnya sudah menyiapkan satu dokumen kesepakatan yang dapat ditandatangani usai konferensi tingkat tinggi dengan Kim.

Baca Juga: Donald Trump Ancam Umumkan Status Darurat Nasional

Di akhir pertemuan, Trump memilih untuk tak meneken dokumen apa pun karena tidak mencapai kesepakatan mengenai denuklirisasi. (LKC)