Mungkinkah AI Mengalahkan Manusia Dalam Debat ?

LancangKuning.com – Kalau kita melihat Orang-orang yang hebat dalam berdebat itu mungkin hal yang biasa, namun berbeda hal dengan komputer. Baru-baru ini sebuah proyek dari IBM menunjukkan bahwa komputer juga cukup mahir melakukan debat dengan manusia.

Dilansir dari CNN Bussines (12/2/19), pada hari Senin, seorang grand finalis di Kejuaraan Debat Dunia 2016, yaitu Harish Natarajan berhadapan dengan Project Debater IBM. Project Debater IBM ini adalah sebuah komputer yang disebut-sebut oleh perusahaan sebagai sistem AI pertama yang dibangun untuk melakukan debat dengan manusia.

Project Debater ini telah beroperasi sejak 2012 yang dirancang untuk tampil sendiri dalam berpidato dengan koheren dan meyakinkan para lawannya sembari mengambil argumen dari lawannya (manusia) serta mampu menciptakan bantahan sendiri. Bahkan muncul dengan argumen penutupnya sendiri.

Debat hari Senin, yang diselenggarakan oleh perusahaan hosting nirlaba, Intelligence Squared US, diadakan di depan audiensi di Yerba Buena Center for the Arts di San Francisco dengan topik perdebatan - apakah prasekolah harus disubsidi atau tidak.

Project Debater akan berdebat untuk resolusi dan akan mengikuti gaya debat tradisional. Masing-masing pihak melakukan pidato pembukaan 4 menit, kemudian masing-masing mereka juga akan mendapatkan bantahan 4 menit dari pihak lain. Pada akhirnya, mereka melakukan pembicaraan penutupan selama 2 menit.

"Salam, Harish," Project Debater memulai berbicara dengan suara perempuan yang monoton. Ia berpendapat bahwa prasekolah bersubsidi bisa membantu memutus siklus kemiskinan. Ia berbicara dengan kalimat lengkap, dan menarik dari berbagai studi (termasuk oleh Pusat Pengendalian Penyakit AS).

Sementara itu Natarajan menentang resolusi dan mengatakan subsidi akan mengatakan subsidi akan menghabiskan sumber daya yang ada jika tidak digunakan oleh keluarga kelas menengah untuk hal-hal lain. Dia juga berpendapat bahwa mensubsidi prasekolah tidak berarti bahwa semua anak akan dapat hadir.

"Masih akan ada individu yang akan diberi harga karena realitas pasar," katanya.

Natarajan membahas bagian-bagian spesifik dari argumen Project Debater dan menolaknya - seperti mengatakan bahwa tidak realistis mengharapkan pemerintah memiliki anggaran yang tidak terbatas untuk dimasukkan ke semua jenis program yang bermanfaat.

Namun, bantahan Project Debater, meskipun diucapkan dengan fasih, sepertinya lebih merupakan kelanjutan dari argumen awalnya daripada bantahan sejati dari poin Natarajan.

Project Debater menunjukkan bagaimana sistem AI menjadi semakin fleksibel dalam beberapa tahun terakhir. AI yang biasa kita lihat - seperti asisten digital yang dibangun di speaker pintar - hanya dapat digunakan dengan cara yang sangat sempit, seperti menjawab pertanyaan spesifik.

Tetapi sistem IBM (IBM) menunjukkan bagaimana teknologi tersebut juga dapat digunakan untuk mengeksplorasi masalah yang tidak perlu memiliki satu jawaban. Ini mungkin membantu orang menemukan cara baru untuk bekerja dengan komputer, dan menggunakan AI untuk membantu menemukan lebih banyak solusi untuk masalah.

Project Debater menggunakan artikel surat kabar dan majalah dari basis datanya sendiri untuk menghasilkan argumennya. Proses tersebut tidak terhubung ke internet dan  Project Debater tidak bisa menampung argumen dari situs-situs seperti Wikipedia.(ut)