Daftar Isi
Ilustrasi WhatsApp
LANCANGKUNING.COM,PEKANBARU-Dunia pendidikan di Kota Pekanbaru dalam tiga terakhir dihebohkan dengan penemuan sejumlah anak-anak Sekolah Dasar di Pekanbaru tergabung dalam sebuah grup WhatsApp LGBT.
Kondisi ini sungguh memilukan, apalagi beberapa waktu yang lalu, Satpol PP Pekanbaru menggerebek 57 pasangan LGBT di sebuah hotel di Kecamatan Sukajadi.
Ditambah lagi adanya grup WhatsApp LGBT anak-anak Sekolah Dasar. Menurut psikolog pendidikan anak dan remaja, Alfa Restu Mardhika, hal tersebut bisa saja karena anak ikut-ikutan tren.
"Kan sebenarnya fase sampai remaja itu bukan dibilang sesuatu yang harga mati, masih pencarian identitas diri, rentan banget sebenarnya," kata Alfa saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (16/6/2023).
Menurut Alfa, bisa jadi sebenarnya anak sekolah tersebut tidak mengerti atau tidak tahu secara pasti apa itu LGBT. Pada tahap usia tersebut, sejatinya anak masih blur atau samar-samar melihat ke dalam diri sendiri.
Alfa menerangkan untuk seumuran anak SD, itu belum merupakan harga mati. Sering kali, menurut Alfa, pelajar SMP pun bisa mengaku dirinya gender neutral, padahal mereka juga tidak terlalu memahami istilah tersebut.
Alfa menjelaskan di usia tersebut mereka masih dalam proses pencarian jati diri. Biasanya, memang akan ada pertanyaan yang muncul dalam diri anak.
Sekarang para orang tua juga disarankan lebih berhati-hati dengan aktivitas anak di ponsel, termasuk game online. Saat ini, banyak game yang menunjukan tokoh siapa saja, bahkan diselipkan muatan atau konten berbau LGBT.
"Tokohnya apakah seumuran dia, atau orang dewasa, kadang diselipkan foto-foro porno dari game, orang tua harus aware," ujar Alfa.(rie)
sumber:Republika.id
Komentar