Daftar Isi
BERITA INHIL - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag INHIL ) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) gagal kondusifkan harga barang pokok menjelang bulan suci Ramadhan di Ibukota Inhil, Tembilahan.
Hampir diseluruh pusat berbelanjaan bahan pokok di Tembilahan mengalami kenaikan hingga Rp 3000-Rp 4000 Ribu Rupiah perkilonya di Pasar terapung, Pasar Mayang Kelapa (pasar pagi) dan sejumlah pasar lainya.
Salah satu pedagang bawang putih, Ifit (31) mengakui bahwa bawang putih yang ia jual mengalami kenaikan dari biasa hanya Rp 27.000 ribu, jelang Ramadhan naik menjadi Rp 30.000 perkilonya.
"Ya, kita hanya ikut saja, sebab dari pemasok juga ikut naik. Kalau dari Disperindag tidak ada mengawasi harga barang, itu sepengetahuan saya," kata Ifit, Sabtu (28/5/16) saat di jumpai pasar terapung Tembilahan.
Pedagang Cabe, Dika (42) mengatakan, sampai sekarang ini cabe merah yang ia jual pada saat ini di jual dengan harga Rp 40.000 perkilonya, namun untuk besok dan seterusnya bisa saja naik dan turun.
"Sebab harga cabe ikut pasongan dari Padang. Kalau harga pembelian naik, paksa kami naikan juga harga sehingga selaras dengan harga pembelian pasongan cabe," ungkap Dika.
Salah satu pembeli di Pasar Terapung, Meli, merasa risih atas kenaikan sejumlah barang pokok, seperti Bawang Putih, bawang merah, cabe, daging dan ayam yang sekarang ini di nilai sangat mahal dan memberatkan pembeli.
"Saya minta kepada pemerintah agar menstabilkan barang yang naik tersebut. Kalau pun saja naik harus standar, jangan naik hingga 5-7 ribu perkilonya," terang Meli.
Beberapa waktu kemarin, Kabid Perdagagan, Raja Taruna mengatakan untuk pengawasan sebelum Ramadhan 2 kali seminggu sedangkan kalau untuk menjelang Ramadhan akan di pantau terus harga barang yang naik tinggi tersebut. (Ydi)
Komentar