Daftar Isi
Foto: Ilustrasi. Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan 10 sasaran pembangunan pada tahun 2023 (Tangkapan layar instagram @aniesbaswedan)
Lancang Kuning -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan 10 sasaran pembangunan pada tahun 2023. Anies berharap, jajarannya tetap menjalankan 10 poin sasaran tersebut, meski masa jabatannya sebagai orang nomor 1 di Jakarta akan rampung tahun ini.
Hal itu Anies sampaikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota/Kabupaten Administrasi Tahun 2023 secara daring pada Senin (28/3). Pelaksanaan Musrenbang ini sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2021 tentang Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Bagi Daerah dengan Masa Jabatan Kepala Daerah Berakhir pada Tahun 2022.
Menurut Anies, penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2023 mengacu pada Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi Tahun 2023-2026 yang saat ini dalam proses finalisasi.
"Terkait sasaran pembangunan, Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan 10 poin sasaran pembangunan pada tahun 2023," kata Anies dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/3), seperti dilansir CNN Indonesia.
Sepuluh sasaran pembangunan itu di antaranya yakni; pertama, pengurangan ketimpangan melalui pemenuhan kebutuhan dasar dan jaminan perlindungan sosial, guna menjaga kohesifitas sosial di masyarakat, sehingga membuat kota ini tetap stabil.
Kedua, peningkatan kualitas, aksesibilitas dan kemudahan layanan masyarakat di setiap wilayah yang harus dikerjakan secara serius dan dipastikan ada peningkatan pelayanan. Sehingga dapat memenuhi ekspektasi masyarakat terhadap pelayanan Pemprov DKI Jakarta.
Ketiga, penurunan kesenjangan melalui pembangunan responsif gender. Kemudian, keempat, pemerataan kesempatan pendidikan untuk semua dan edukasi terkait pembelajaran sepanjang hayat. Salah satu contohnya reformasi di dalam penerimaan siswa baru yang mencerminkan pada prinsip kesetaraan.
Kelima, peningkatan kualitas dan harapan hidup melalui perbaikan kesehatan perkotaan. Keenam, pertumbuhan ekonomi dan sektor usaha berbasis pengalaman dan nilai tambah.
Ketujuh, akselerasi transformasi digital dan pengembangan manajemen kota cerdas. Bukan hanya memiliki dashboard smart city yang memantau apa saja yang terjadi di kota ini, tetapi juga diharapkan masyarakat punya dashboard. Sehingga, aplikasi JAKI perlu terus dioptimalkan pemanfaatannya.
Kedelapan, peningkatan kesempatan, pemberdayaan, dan adaptabilitas tenaga kerja. Menurut Anies, hal ini penting sebab pandemi membuat banyak perubahan dalam struktur tenaga kerja.
Kesembilan, pemulihan ekosistem kota dan implementasi pembangunan rendah karbon. Berjalan baik karena berhasil melakukan penurunan efek rumah kaca 30 persen pada 2030 dan sekarang sudah 26 persen. Terakhir, kesepuluh, pembangunan infrastruktur dan layanan dasar perkotaan yang berkualitas.
Lebih lanjut, Anies juga berpesan kepada para walikota dan bupati agar tidak hanya fokus pada pembangunan yang nampak di permukaan, tetapi juga membangun pada hal-hal yang tak nampak namun memiliki dampak amat besar pada stabilitas kota Jakarta.
"Sebagian kebutuhan masyarakat tidak bisa difoto. Karena itu jangan sampai kita membangun hal yang hanya bisa difoto, padahal perlu effort serius untuk hal-hal yang tidak bisa difoto seperti kedamaian, kerukunan, kebahagiaan, dan lain sebagainya," tuturnya.
Terakhir, Anies juga berpesan agar jajarannya untuk menyusun perencanaan program dan kegiatan pembangunan yang mengacu pada arah kebijakan dan prioritas yang telah ditentukan pada RPD Tahun 2023-2026, sekaligus merangkul dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam setiap perencanaan.
Komentar