Ingin Didatangi Jokowi, Petani Ini Siap Dukung Presidensi RI di G20

Daftar Isi

     

    Foto: Petani di Kalimantan Timur membuat sejumlah inovasi pertanian. (VIVA/Dusep Malik)

     


    Lancang Kuning – Punya lahan tak jauh dari lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Baru di Kalimantan Timur, sejumlah petani yang tergabung dalam kelompok tani Setaria memiliki sejumlah inovasi pertanian. Mereka memiliki tekad saat ada IKN baru pertanian di Kalimantan Timur harus organik. 

    Ketua Kelompok Tani Setaria, Sutrimo mengatakan para petani di tempatnya pada awalnya adalah orang-orang yang resah usai booming tambang di Kalimantan Timur. Di mana usai tambang semakin berkurang mereka tak memiliki penghasilan dan pekerjaan. 

    Selain itu, alih pekerjaan yang dilakukan para pekerja tambang ke nelayan juga telah dilakukan tapi gagal terjadi, karena ikan-ikan yang ada di sungai sekitar telah tercemar. Sehingga, akhirnya kini memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk membuat kegiatan pertanian dan peternakan. 

    "Jadi setelah tambang berkurang kami juga jadi nelayan, tapi sungai tercemar sehingga kami beralih ke pertanian dengan memanfaatkan pekarangan. Dan upaya ini akhirnya kami manfaatkan untuk ketahanan pangan," jelas Sutrimo di Sanga-sanga, Kalimantan Timur, Sabtu 4 Desember 2021, dilansir LKC dari viva.co.id 

    Ia mengungkapkan, dalam pelaksanaan pertanian di wilayahnya tentu tidak mudah dilakukan, mengingat lokasi wilayah dan cuaca di Kalimantan Timur. Sehingga, akhirnya Petani Setaria mencari inovasi teknologi dan mendapatkan bantuan dari PT Pertamina EP Asset 5 Sanga-sanga. 

    Adapun inovasi yang dilakukan adalah DAMKAR (Destilasi Asap Sekam Bakar). Di mana Sekam atau sisa bekas padi dilakukan proses pembakaran dan destilasi asap yang akan menghasilkan sekam bakar serta asap cair yang akan menjadi bahan untuk campuran pupuk organik dan campuran pupuk cair organik. 

    "Untuk pupuk organik bisa dipakai untuk tanaman pertanian, sementara asap cair dari pembakaran sekam juga bisa untuk mengurangi bau dari kotoran atau cairan peternakan," ungkapnya. 

    Jadi lanjut Sutrimo dengan sejumlah inovasi yang dilakukan petani kelompoknya juga memiliki manfaat untuk mengurangi emisi CO2 di Kalimantan Timur. Di mana diperkirakan oleh kajian LPPM CARE IPB dari sejumlah inovasi tersebut dapat kurangi emisi hingga 7,76 ton CO²eq per tahun. 

    "Jadi kami dalam menyambut IKN baru pertanian di sekitar harus organik dan kurangi emisi, dan ini sesuai visi Presiden Jokowi di G20 kemarin. Dan kami punya cita-cita pak Jokowi dapat ke sini lihat pertanian kami dan beli sapi di kelompok tani kami," ujar Sutrimo. (LK) 

     

    Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id pada hari Sabtu, 4 Desember 2021 - 10:50 WIB
    Judul Artikel : Ingin Didatangi Jokowi, Petani Ini Siap Dukung Presidensi RI di G20
    Link Artikel : https://www.viva.co.id/berita/bisnis/1429051-ingin-didatangi-jokowi-petani-ini-siap-dukung-presidensi-ri-di-g20?page=all&utm_medium=all-page

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Ingin Didatangi Jokowi, Petani Ini Siap Dukung Presidensi RI di G20
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar