Daftar Isi

FOTO: Sungai Kampar tak mampu lagi menamping debit air. Meluap menjadi banjir. Warga yang rumahnya terendam terpaksa begadang.
LancangKuning.Com, KAMPAR - Bencana banjir yang dikhawatirkan masyarakat di sepanjang pinggiran Sungai Kampar beberapa hari terakhir benar-benar terjadi. Sepanjang Ahad (9/12/2018) telah banyak warga yang mengungsi dan memindahkan barang-barang mereka ke tempat yang lebih aman.
Kesibukan warga akibat banjir juga terlihat di media sosial. Berbagai postingan tentang banjir membanjiri halaman medsos. Sebagian warga tampak sibuk memindahkan barang-barang mereka, sebagian warga juga memanfaatkan banjir sebagai ajang swafoto. Di bagian lain, anak-anak asik bermain di tengah genangan.
Diantara desa yang rawan terjadi banjir akibat luapan Sungai Kampar adalah Desa Pulau Rambai Kecamatan Kampa. Kepala Desa Pulau Rambai Sahidun Firdaus kepada riauterkini.com, Ahad (9/12/2018) malam mengungkapkan, hingga sore ini sekitar 50 rumah di Dusun I telah digenangi banjir dan ada beberapa warga yang telah dievakuasi. "Memang sudah banyak rumah yang terendam namun masih sedikit yang dievakuasi karena mereka masih bertahan. Mereka telah memindahkan barang-barangnya ke tempat yang lebih tinggi sambil berharap air surut," ungkap Sahidun.
Ia menambahkan, hari ini pihak Pemerintah Kabupaten Kampar dan TNI dari Batalyon 132/Bima Sakti dan Koramil telah turun ke desanya.
Pihak Pemkab berencana akan mendirikan tenda dan dapur umum di Dusun IV namun ia meminta untuk kondisi saat ini karena masih sedikit warga yang dievakuasi dari Dusun I, maka ia berharap tenda dan dapur umum didirikan di Dusun I. "Daerah yang tinggi di Dusun IV. Tapi kalau sudah banyak warga yang dievakuasi sebaiknya tenda dan dapur umumnya di Dusun IV," terangnya.
Dari informasi yang dirangkum di lapangan, permukaan air juga telah naik di berbagai desa di Kecamatan Kampa, Kecamatan Tambang seperti di Desa Kuapan, Kecamatan Kampar, Bangkinang dan lainnya.
Heldi (30), warga Rumbio, Senin (10/12/2018) mengaku malam ini dia dan beberapa warga memilih tidak tidur karena berjaga-jaga memantau perkembangan naiknya permukaan air Sungai Kampar. "Kalau di Rumbio sudah banyak yang tergenang air bang. Desa lainnya juga. Tadi saya lihat mulai Batubelah, sampai Tanjung Rambutan, daerah sekitar Air Tiris. Yang parah di seberang sana, di Teratak dan Pulau Payung sekitarnya," beber Heldi.
Seperti diberitakan, manajemen PLTA Koto Panjang kembali menambah bukaan pintu pelimpahan spill way gate akibat naiknya permukaan air secara siginifikan di waduk PLTA Koto Panjang, Ahad (9/12/2018), dilansir dari RiauTerkini.
Manajer Unit Layanan PLTA Koto Panjang Muhammad Rusdi dalam keterangannya, Ahad (9/12/2018) menjelaskan, dengan di tambahnya tinggi buka pintu pelimpah, maka outflow pintu pelimpah (spillway gate) sebesar 1085 m3/detik dan di tambah outflow turbin sebesar 349 m3/detik (total outflow 1434m3/detik) diprediksi akan berdampak naiknya tinggi muka air sungai kampar antara 50 - 80 centimeter dari saat sekarang. (LKC)







Komentar