Daftar Isi
Foto: Fakhri Husaini. (VIVAnews/Rahmad Noto (18-10-19)
Lancang Kuning - Mantan pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaeni tampaknya tak senang dengan rencana PSSI untuk menaturalisasi empat pemain keturunan.
Fakhri Husaini yang getol melakukan pembinaan pada pemain usia muda menyayangkan hal itu.
Pria yang kini melatih Persiba Balikpapan itu menyindir tagline yang selama ini melekat dengan Timnas Indonesia yakni 'Percaya Proses'.
"Ternyata yang dimaksud dengan "Percaya Proses" adalah "Percaya Proses Naturalisasi", ya....Mantapss," tulis Fakhri, sambil menambahkan emoji menangis di akun Instagram-nya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengatakan pihaknya siap mengakomodir keinginan pelatih Shin Tae-yong mendapatkan tambahan pemain dari sektor naturalisasi untuk Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong juga sudah mengajukan empat nama. Bahkan, dua dari empat namanya yang masuk daftar pertimbangan sudah bocor ke publik. Mereka adalah Jordi Amat dan Sandy Walsh.
"Semua pemain itu adalah hak pelatih untuk mencari. Tak ada pemain yang tak dia minta. Jadi, saya memang berikan kebebasan pada Shin," kata Mochamad Iriawan, dilansir LKC dari Viva.co.id
Sementara Shin Tae-yong punya alasan mengajukan empat nama untuk proses naturaliasi pemain Timnas Indonesia. Mantan pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu menilai, tambahan empat nama yang disiapkan bakal membuat skuat Garuda semakin tangguh.
"Mereka sudah punya darah Indonesia. Saya sudah mengajukan ke Pak Iriawan dan beliau berusaha akan membantu," kata Shin Tae-yong.
"Kalau ada empat pemain itu di Timnas Indonesia, pasti timnas akan lebih kuat di Asia Tenggara," tegas Shin Tae-yong. (LK)
Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id pada hari Sabtu, 13 November 2021 - 12:40 WIB
Judul Artikel : Panas, Sindiran Fakhri Husaini soal Rencana PSSI Naturalisasi 4 Pemain
Link Artikel : https://www.viva.co.id/bola/liga-indonesia/1422856-panas-sindiran-fakhri-husaini-soal-rencana-pssi-naturalisasi-4-pemain?page=all&utm_medium=all-page
Komentar