Bocah 12 Tahun Raup Rp 5,7 Miliar dari Jualan Token Digital

Daftar Isi

    Foto: Bocah 12 Tahun Raup Rp 5,7 Miliar dari Jualan NFT Foto: Screenshot/detikINET

     


    Lancang Kuning - Benyamin Ahmed, coder cilik asal London, Inggris bukan bocah sembarangan. Di usianya yang masih 12 tahun, Ahmed berhasil meraup hampir USD 400.000 (Rp 5,7 miliar) dari pekerjaannya menjual karya seni bernama Weird Whale sebagai token non-fungible (NFT).

    Ahmed mulai belajar programming saat berusia 5 tahun setelah terinspirasi oleh ayahnya, Imran, yang merupakan seorang web developer. Ia mulai dengan belajar soal HTML dan CSS, dan terus mengasah kemampuannya dengan mempelajari JavaScript dan program lainnya.

    Tapi belakangan ini perhatian Ahmed tertuju pada NFT. NFT memungkinkan karya seni diubah menjadi token untuk menciptakan sertifikat digital yang menandakan kepemilikan. Sertifikat ini bisa diperjualbelikan, tapi pembeli tidak memiliki karya seni yang sebenarnya atau hak ciptanya.


    "Saya pertama kali mengenal NFT awal tahun ini. Saya tertarik dengan NFT karena bisa dengan mudah memindahkan kepemilikan NFT di blockchain," kata Ahmed kepada CNBC, seperti dikutip detikINET, Sabtu (28/8/2021).

    Ahmed kemudian memutuskan untuk menciptakan koleksi karya seninya sendiri dan menjualnya sebagai NFT. Koleksi NFT pertamanya diluncurkan musim panas ini yang berisi 40 avatar warna-warni yang disebut 'Minecraft Yee Haa'.

    Ahmed menciptakan karya seni itu dan membuat kodenya sendiri setelah keseringan main game Minecraft. Koleksi itu tidak langsung terjual tapi Ahmed menganggap pengalaman itu sebagai proses belajarnya.

    Pada bulan Juni, Ahmed mulai menciptakan koleksi NFT keduanya yang diberi nama Weird Whales. Koleksi ini berisikan gambar 3.350 paus dengan gaya pixelated. Masing-masing paus memiliki warnanya sendiri dan atribut tambahan seperti topi.

    Ahmed belajar cara membuat koleksi ini lewat tutorial online dan mentor yang ia temui di Discord. Koleksi ini diluncurkan pada bulan Juli dan langsung terjual habis dalam waktu sembilan jam.

    Setelah koleksi Weird Whales-nya ludes, Ahmed meraup lebih dari 80 ether atau sekitar USD 255.000 dalam sehari. Ia kemudian meraup 30 ether lagi, atau sekitar USD 95.000, dari hasil penjualan kedua karena Ahmed mendapatkan royalti sebesar 2,5% di tiap penjualan kedua.

    Hingga saat ini, Ahmed sudah meraup lebih dari USD 350.000 dari menjual NFT. Pada akhir Agustus, ia memproyeksikan pendapatannya akan lebih dari USD 400.000.

    Komitmen Ahmed terhadap NFT dan blockchain juag terlihat dari kehidupan pribadinya. Ia mengaku tidak memiliki rekening bank tradisional dan hanya memiliki dompet digital untuk menyimpan mata uang kripto.

    "Saya berencana menyimpan semua ether dan tidak menukarkannya ke uang fiat. Ini bisa jadi bukti awal bahwa, di masa depan, mungkin tidak semua orang butuh rekening bank dan hanya memiliki alamat dan dompet ether," kata Ahmed.

    Ke depannya Ahmed berencana mengembangkan proyek NFT lainnya. Ia memprediksi koleksi NFT di masa depan akan memiliki komponen meme. Meski usianya masih sangat belia, Ahmed sudah memiliki mimpi yang sangat ambisius.

    "Ketika orang-orang membeli Weird Whales, mereka berinvestasi kepada saya dan masa depan saya. Jika saya terus melanjutkan ini, saya mungkin akan bernasib seperti entrepreneur teknologi lainnya di luar sana seperti Elon Musk dan Jeff Bezos," pungkasnya. (LK) 

     

    Artikel ini sudah ditayangkan detik.com dengan judul berita Bocah 12 Tahun Raup Rp 5,7 Miliar dari Jualan Token Digital

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Bocah 12 Tahun Raup Rp 5,7 Miliar dari Jualan Token Digital
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar