PBB: Korea Utara Masih Operasikan Reaktor Nuklir

Foto: Fasilitas uji nuklir Korea Utara. ©Satellite image ©2018 DigitalGlobe, a Maxar company/Handout via REUTERS

LancangKuning.Com, PBB - Laporan badan pengawas tenaga atom Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengatakan Korea Utara tampaknya masih mengoperasikan lokasi peluncuran nuklirnya.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) itu juga mengungkapkan ada tanda bahwa Korea Utara terus mendorong aktivitas atomnya, meskipun sudah ada tekanan dari Amerika Serikat untuk membatalkan program senjata nuklir itu.

Pada pertemuan KTT para pemimpin dunia bulan Juni lalu, baik Korut maupun AS sudah sepakat untuk bekerja sama menuju penghapusan penggunaan senjata nuklir (denuklirisasi) secara penuh di Semenanjung Korea, seperti dilansir dari Channel News Asia, Jumat (23/11).

Sejak kesepakatan itu, beberapa langkah konkret sudah dilakukan terhadap pembongkaran program senjata nuklir Korea Utara secara menyeluruh sesuai yang diminta oleh Amerika Serikat.

Kepala IAEA Yukiya Amano mengatakan fasilitas nuklir utama milik Korea Utara di Yongbyon sudah menyediakan bahan baku untuk membuat bom nuklir dan semua komponen tampaknya juga sudah dibawa ke reaktor termal yang dibangun di sana.

"Pada reaktor termal, IAEA juga mengamati kegiatan yang konsisten dengan fabrikasi komponen reaktor dan kemungkinan pengalihan komponen-komponen ini ke dalam gedung reaktor," kata Amano dalam sebuah pernyataan yang dibuat dari periode Agustus kepada Dewan Gubernur IAEA.

IAEA sendiri sejak 2009 diketahui belum memiliki akses ke Korea Utara, terutama untuk memantau kegiatan di sana melalui gambar satelit, sehingga tidak dapat memastikan kebenaran pengamatannya.

Korea Utara juga tampaknya terus mengupayakan aktivitas di Sungai Kuryong yang dibendung tahun lalu, untuk meningkatkan pasokan air yang tersedia dengan tujuan mendinginkan reaktor yang sedang direncanakan atau yang sudah ada. Reaktor ini mempunyai kapasitas produksi sebesar 5 Megawatt.

"Kegiatan lebih lanjut juga teramati di dekat Sungai Kuryong," kata Amano.

Dia menyinggung pertemuan antara Korea Utara dan Korea Selatan pada bulan September lalu, di mana Korea Utara menyatakan kesiapannya untuk mengambil tindakan termasuk pembongkaran permanen fasilitas nuklir utamanya di Yongbyon. (LKC)