Akhir Masa Kerja PT CPI, Alfedri Jadi Saksi Alih Kelola Blok Rokan

Daftar Isi

     

    Lancang Kuning, SIAK - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) akhirnya secara resmi mengelola Blok Rokan mulai 9 Agustus 2021. Pertamina mengelola Blok Rokan setelah sebelumnya dikelola PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) selama hampir 1 abad tepatnya 97 tahun. 


    Pengambilalihan operasional Alih Kelola WK Rokan ini ditandai dengan acara seremonial yang digelar, Minggu (8/8/2021).
    Ada 7 Wilayah Kerja Rokan  di antaranya Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Kota Pekanbaru dan termasuk Kabupaten Siak.


    Bupati Siak Alfedri mengucapkan selamat dan sukses atas alih kelolanya Blok Rokan dari PT. Chevron Pacific Indonesia ke PT. Pertamina Hulu Rokan dengan harapan proses transisi ini berjalan dengan baik, sukses, lancar dan aman. 


    "Kami Pemerintah Kabupaten Siak mengapresiasi dan berterima kasih atas kontribusi PT. Chevron Pacific Indonesia selama melaksanakan operasional Migas di Kabupaten Siak. Dan selamat datang kepada PT. Pertamina Hulu Rokan semoga dapat meneruskan dan meningkatkan hal-hal yang baik yang telah dilakukan oleh PT. CPI sehingga makin meningkat kemanfaatan nya bagi masyarakat Kabupaten Siak dimasa yang akan datang," katanya.

    PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) akan segera mengambil alih kelola Wilayah Kerja (WK) Rokan di Provinsi Riau dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI). Dijadwalkan, prosesi alih kelola WK tersebut dilaksanakan 9 Agustus 2021 pukul 00.01 WIB.


    Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan, Jaffee A. Suardin menjelaskan, per Sabtu, 7 Agustus 2021 persiapan alih kelola WK Rokan telah mencapai 99,5 persen. Seluruh tahapan dari 9 program transisi, telah dilaksanakan.
    "Peralihan pengelolaan WK Rokan tersebut akan 100 Persen dan efektif ketika telah resmi beralih pada tanggal 9 Agustus 2021 pukul 00.01 WIB,” katanya.


    Jaffee menambahkan, di Blok Rokan tersebut, nantinya PHR mengelola wilayah kerja dengan luasan sekitar 6,453 km2 dengan 10 Lapangan utama yaitu Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kotabatak, Petani, Pematang, Petapahan, Pager.


    "Kami akan berupaya maksimal untuk mempertahankan dan terus melakukan aktivitas operasi yang masif untuk meningkatkan produksi migas sehingga dapat memenuhi target nasional 1 Juta barel di 2030,” jelas Jaffee.


    Untuk program pengeboran, dia pun menjelaskan PHR akan melakukannya sebanyak 84 sumur dan rencana program CPI yang akan di-carry over ke PHR sebanyak 77 sumur, sehingga total 161 sumur selama Agustus-Desember 2021.


    Untuk itu, demi mendukung kelancaran pengeboran, 291 kontrak telah dilakukan proses mirroring dan selesai 100 persen. Selain itu sebanyak 60 kontrak baru untuk kebutuhan pre-EOC telah awarded dengan status progres 100 persen.


    PHR juga melibatkan sumber daya lokal dengan program Local Business Development (LBD). Sebanyak 264 kontrak menurut Jaffee telah disiapkan dengan melibatkan sedikitnya 690 vendor lokal yang masuk dalam program LBD tersebut.


    "Kami bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan semua pihak, sehingga kami bisa mempersiapkan tahapan demi tahapan alih kelola ini dengan lancar,” ujar Jaffee.


    PHR berharap pekerja ex CPI dan Pekerja Pertamina juga dapat berkolaborasi bersama menjadi satu tim dalam mengembangkan WK Rokan. Diharapkan visi Pertamina sebagai perusahaan migas nasional berkelas dunia bisa terwujud. (Gs/LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Akhir Masa Kerja PT CPI, Alfedri Jadi Saksi Alih Kelola Blok Rokan
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar