Daftar Isi
LANCANG KUNING - Pekanbaru (20/02) Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau adakan diskusi dengan DR. Syafril, M. Si selaku Ketua PGRI Riau terkait permasalahan guru honorer yang hangat bicarakan belakangan ini. Perwakilan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Universitas Riau yang mengadakan diskusi ini di SMK Kansai yang juga diketuai oleh DR. Syafril, M. Si berlangsung dari pukul 08.00 WIB hingga 10.00 WIB dan mengususng tema “Advokasi Permasalahan Guru Honorer”.
“Pendidikan di Riau yang dibilang cukup miris, misalnya kurangnya guru yang dapat mengajar ke daerah-daerah terpencil serta kurangnya di Riau ini tenaga guru pada suatu mata pelajaran tertentu, sehingga kita harus mengambil atau menerima tenaga pengajar dari provinsi lain”, jelas Syafril.
“Sejatinya, guru bukan hanya sebagai seorang pengajar saja, namun juga sebagai seorang pendidik. Dengan tidak adanya kebijakan dan kejelasan dari pemerintah tentang guru honorer ini maka akan berdampak pada kesenjangan hidup guru. Tentunya hal ini pasti akan berkaitan dengan pendidikan Indonesia mendatang”, tambah Syafril.
Dr Syafril, M Si selaku ketua PGRI provinsi Riau mengemukakan beberapa tuntutan yang ditujukan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI terkait masalah ini.
“Adapun tuntutan yang disampaikan oleh Ketua PGRI Riau ialah (1). Memperhatikan guru-guru honorer untuk memberikan mereka status yang jelas. Agar para guru honorer jelas untuk berkiprah didunia pendidkan ini. (2). Memperjuangkan untuk diberikannya kesempatan penyegaran kepada para guru agar ilmunya dapat sesuai dan relevan dengan kondisi perkembangan zaman ketika itu, (3) Meminta kejelasan dan transparasi dalam pengangkatan guru-guru honorer ini”, tuntut Syafril
Syafril juga mengatakan bahwa yang diharapkan dari diskusi ini adalah akan ada langkah selanjutnya terkait permasalahan ini.
“Dengan diadakan diskusi terlebih dahulu, kita akan lebih megetahui apa saja yang akan kita lakukan untuk mendatang. Jika kita ingin mencemerlangkan pendidkan, kita harus mencemerlangkan SDM nya terlebih dahulu”, ungkap Syahril.
Afrizal Yurnalis selaku Dirgen Pendidikan Kemendikbud BEM UR mengemukakan bahwa tujuan diadakanya diskusi ini ialah untuk membahas permasalahan guru honorer khususnya d Riau karena permasalahan ini adalah kegelisahan bersama para guru di Indonesia.
“ Kita tentunya tidak bisa hanya berdiam diri saja dengan permasalahan ini. Apalagi ini terkait pendidikan yang sama-sama kita ketahui merupakan tonggak pertama pembangun bangsa serta berdiskusi tentang permasalahan pendidikan di Riau. Lebih lanjut, pemerintah harus lebih memperhatikan nasib guru honor terutama kejelasan status mereka sebagai guru honor karna guru merupakan aset yang penting untuk pendidikan yang seharusnya diperhatikan dengan baik demi kemajuan sebuah Negara”, tutur Afrizal
Annisaturahmi selaku sekretaris kementerian Pendidikan dan Kebudayaan BEM Universitas Riau menuturkan bahwa setelah diadakannya diskusi ini berikutnya dalam waktu dekat akan disusun tuntutan konkrit yang akan kita sampaikan kepada pemerintah terkait permasalahan ini bersama PGRI Riau, BEM FKIP, dan pihak-pihak terkait.
[KEMKOMINFO BEM UR- Monica Eka Yulianda]
Komentar