Receh yang Menentukan

Daftar Isi

    LANCANGKUNING.COM – Oleh Ustadz Felix Siauw

    Adalah orang-orang Quraisy yang melakukan satu hal yang menurut mereka ringan saja, yaitu memperingatkan semua orang untuk menjauhi Muhammad Saw.

    Itu pula yang dilakukan oleh mereka saat berjumpa pemuka kaum bani Daus dari Yaman, mereka mencegah agar orang ini tak mendengarkan Nabi Muhammad.

    Katanya, "Jika engkau melihat ada orang sedang membaca sesuatu di ka'bah, jangan dengar, itu mantra yang berbahaya", begitu kiranya hasutan mereka.

    Thufail bin Amru, memasang penutup telinga sambil berthawaf, tapi Allah inginkan kebaikan baginya, saat berlari kecil, terlepas sumbat itu, terdengar Al-Qur'an.

    Surah Thaha yang dibaca Nabi getarkan hatinya, lemas lututnya, ia tersungkur saat itu juga, hafalannya yang banyak akan syair, dihabisi indahnya Al-Qur'an.

    Ia masuk Islam, belajar sejenak pada Nabi, lalu pulang ke kampungnya. Singkat cerita ia Islamkan keluarganya, juga orang-orang kampungnya yang terkenal buruknya.

    Satu waktu di awal tahun tujuh hijriyah, ia mengajak orang kampungnya untuk menemui Nabi. Maka tibalah beberapa orang Yaman ke hadapan baginda Nabi.

    Setelah menemui Nabi dan mengagumi Nabi, rombongan itu tiba waktunya pulang, tapi ada yang hendak tinggal, tak mau terpisah dengan pesona Nabi Muhammad.

    Namanya Abdu-Syams, hamba matahari, Rasulullah menggantinya dengan Abdurrahman, julukannya Abu Hurairah, sebab akrab dengan kucing kecil.

    Tak kurang 5.374 hadits ia riwayatkan. Nama besar semisal Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Anas bin Malik, Jabir bin Abdullah, meriwayatkan hadits darinya.

    Pelajaran kali ini, jangan remehkan perbuatan sereceh apapun. Seringkali kita anggap satu amal receh tapi membawa ke surga, begitu sebaliknya.

    Bagi jahil Quraisy yang menghalang dakwah, satu kalimat cukup hantarkan dia ke neraka, bagi Thufail bin Amru, baginya mungkin ringan, tapi efeknya istimewa.

    Jangan remehkan manusia, kita tak tahu dimasa depan seperti apa amalnya, jangan-jangan esok nanti, tangan merekalah yang menarik kita ke surga.

    *Felix Siauw adalah seorang penulis, pengemban dakwah, bersama yang menginginkan kebangkitan Islam. Tulisan ini diambil dari akun instagram @felixsiauw, Sabtu (6/10/2018). (LK/yopi)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Receh yang Menentukan
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar