Daftar Isi
LancangKuning - Sistem pengendalian manajemen sangat dibutuhkan dalam suatu industri sebab sistem ini mempunyai peranan yang lumayan besar dalam pertumbuhan industri. Sesuatu industri hendak rentan hadapi kemunduran bila tidak mempunyai sistem pengendalian manajemen. Kebalikannya, industri mempunyai kemampuan buat tumbuh bila ada sistem pengendalian yang baik.
Tiap industri nyatanya mempunyai standar pengendaliannya tiap- tiap. Terus menjadi baik sistem pengendalian tersebut, hingga hendak sangat mempengaruhi pada industri. Tetapi, sebagian industri pula terdapat yang tidak sangat memikirkan sistem pengendalian manajemen ini. Oleh sebab itu, tidak sedikit industri besar yang hadapi kemunduran maupun bangkrut. Bersumber pada realitas ini, hingga tiap industri dinilai wajib kembali menguji serta mengkaji ulang sistem pengendalian manajemen mereka.
Pengendalian manajemen bertabiat merata serta terpadu, maksudnya lebih menuju ke bermacam upaya yang dicoba manajemen supaya tujuan organisasi terpenuhi. Jadi sistem pengendalian manajemen bisa diterapkan pada bermacam wujud organisasi, karena hakikatnya tiap organisasi memiliki komponen sama, ialah:
- W= Work( Pekerjaan
- E= Employe( Tenaga Kerja)
- R= Relationship( Ikatan)
- E= Environment( Area)
Sistem pengendalian manajemen bisa dikatakan selaku pengetahuan“ teoritis- praktis.” Sebab itu dalam SPM hendak lebih gampang mengolahnya jika dalam mempelajarinya tetap membayangkan serta mengakitkannya dengan sikap manusia dalam kehidupan organisasi/ industri. Sistem pengendalian manajemen memiliki sebagian karakteristik berarti, ialah:
- Sistem pengendalian manajemen digunakan buat mengatur segala organisasi, tercantum pengendalian terhadap segala sumber energi( resources) yang digunakan, baik manusia, alat- alat serta teknologi, ataupun hasil yang diperoleh organisasi, sehingga proses pencapaian tujuan organisasi bisa berjalan mudah.
- Pengendalian manajemen bertolak dari strategi serta metode penilaian yang berintegrasi serta merata, dan kurang bertabiat perhitungan yang tentu dalam mengevaluasi suatu.
- Pengendalian manajemen lebih berorientasi pada manusia, sebab pengendalian manajemen lebih diperuntukan buat menolong manager menggapai strategi organisasi serta bukan buat membetulkan perinci catatan.
Oleh karena itu dalam pengendalian manajemen, peranan pertimbangan- pertimbangan psikologis lebih dominan. Bersumber pada identitas tersebut di atas, bisa dikenal kalau tugas terutama dari manajemen lewat pengendalian manajemen merupakan berusaha menggapai tujuan organisasi secara efisien serta efektif. Sistem pengendalian manajemen mempunyai urut- urutan tahapan proses penerapan. Tiap tahapan yang dicoba hendak mempengaruhi serta dipengaruhi oleh tahapan proses yang lain. Oleh sebab seperti itu, pengendalian manajemen dikatakan selaku suatu sistem, di mana tiap tahapan hendak silih dipengaruhi antara satu dengan yang lain. Maksudnya buat menciptakan suatu sistem pengendalian manajemen yang baik, tiap tahapan yang dicoba wajib baik pula.
Tahapan proses penerapan sistem pengendalian manajemen terdiri dari 4 bagian, 4 tahapan proses pengendalian manajemen merupakan:
- perencanaan strategis
- penataan anggaran
- pengukuran kinerja
- manajemen kompensasi
Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis dimaksud selaku proses memutuskan program- program yang hendak diambil organisasi serta ditaksir jumlah sumber energi yang dialokasikan buat tiap- tiap program sepanjang sebagian tahun ke depan. Perencanaan strategis bertabiat sistematis serta jangka panjang, terdiri dari kumpulan prosedur serta mencakup sebagian tahapan dalam penerapannya. Sebagian kedudukan dari perencanaan strategis merupakan selaku berikut.
- Kerangka kerja buat meningkatkan anggaran tahunan. Anggaran terbuat buat mengalokasikan sumber energi buat periode tertentu. Alokasi sumber energi nantinya hendak berhubungan dengan tujuan apa saja yang hendak dicapai pada periode tersebut. Dengan terdapatnya perencanaan strategis organisasi bisa membuat resep buat anggaran operasional yang efisien. Di samping itu hendak berhubungan pula dalam pembuatan prioritas kerja pada periode tersebut.
- Perlengkapan pengembangan manajemen. Perencanaan strategis yang berorientasi jangka panjang hendak menolong pihak manajemen dalam membuat pola berpikir buat strategi serta penerapannya. Sehingga bisa dijadikan selaku media pendidikan serta pengembangan kapasitas pihak- pihak yang ikut serta.
- Mekanisme buat berpikir jangka panjang. Perencanaan strategis pula secara tidak langsung membuat pihak manajemen buat berpikir akibat jangka panjang dari keputusan yang diambilnya pada kala ini. Sehingga membuat manajemen lebih berjaga- jaga serta kreatif dalam proses berpikirnya.
- Membandingkan anggapan strategi jangka panjang. Bermacam lini manajemen yang terdapat dalam satu organisasi terkadang menyebabkan bermacam anggapan serta metode kerja dalam pencapaian tujuan organisasi, yang pada kesimpulannya bisa menyebabkan terciptanya konflik di internal organisasi tersebut. Terdapatnya perencanaan strategis hendak membuat perbandingan platform ini bisa lebih diminimalisir. Sehingga segala pihak bisa lebih fokus dalam melaksanakan strategi industri daripada berdebat tentang metode pencapaian tujuan organisasi.
Perencanaan strategis hendak sangat terasa sekali khasiatnya pada organisasi yang mempunyai ciri:
- Segala pihak meyakini berartinya perencanaan strategis;
- Organisasi relatif mempunyai kasus yang lingkungan;
- Ketidakpastian yang lumayan berarti di masa mendatang, tetapi organisasi mempunyai fleksibilitas dalam membiasakan diri.
Proses Perencanaan Strategis
Rencana strategis biasanya mempunyai periode waktu sepanjang 3 hingga 5 tahun. Periode waktu 3 hingga 5 tahun dikira lumayan buat memperkirakan konsekuensi dari keputusan program yang terbuat di kala ini. Konsekuensi dari rencana strategis, semacam misalnya keputusan bisnis buat investasi ke daerah baru ataupun pengembangan produk baru bisa jadi tidak terasa dalam jangka waktu pendek di dasar 3 tahun. Sedangkan itu jangka waktu di atas 5 tahun pula bisa jadi sangat susah ditebak.
Perencanaan strategis pula berhubungan dengan proses memastikan metode melakukan strategi, sedangkan perumusan strategi merupakan proses buat memastikan ataupun menciptakan strategi- strategi baru. Sehingga secara universal bisa ditafsirkan kalau dalam proses perumusan strategi, manajemen memastikan strategi- strategi utama buat menggapai tujuan organisasi, yang setelah itu strategi utama tersebut hendak dibesarkan jadi bermacam program kerja dalam proses perencanaan strategis. Dalam praktiknya terkadang ada bermacam benturan antara perumusan strategi serta perencanaan strategis meski tujuan kesimpulannya senantiasa sama ialah menggapai tujuan organisasi. Benturan ini paling utama disebabkan ada irisan antara proses perumusan serta perencanaan strategis.
Strategi pula mempunyai sudut pandang tujuannya (Glueck, 1987), pembagian ini dipecah jadi 4 jenis yang meliputi berikut ini.
- Strategi perkembangan. Strategi ini bertujuan buat memperbesar organisasi serta perluasan aktivitas organisasi tersebut.
- Strategi pengurangan. Dicoba dengan metode kurangi skala organisasi buat kepentingan efisiensi serta tingkatkan kinerja.
- Strategi stabilitas. Strategi dengan senantiasa berfokus pada aktivitas yang sudah dicoba di kala ini dengan kurangi tekanan buat perkembangan serta tanpa kurangi komitmen pada sebagian pergantian pembedahan utama.
- Strategi campuran. Melaksanakan campuran dari sebagian strategi yang terdapat, buat mengalami area yang dinamis dengan tingkatan persaingan yang besar serta lingkungan.
Proses perencanaan strategis mengaitkan segala lini organisasi. Tujuannya merupakan supaya proses pengkomunikasian rencana strategis bisa berjalan dengan baik serta bisa dijalankan secara bersama-sama.(Arif)
Komentar