Pemalsuan Vaksin COVID-19 di China dan pengedarannya Terungkap

Daftar Isi

    Foto: Ilustrasi virus corona/COVID-19/masker. (pixabay)
     

    Lancang Kuning – Aparat pemerintah China telah menangkap pemimpin sindikat penipuan bernilai jutaan dolar yang menyatakan larutan garam dan air mineral sebagai vaksin COVID-19.

    Untuk melancarkan aksinya, pria yang diidentifikasi sebagai Kong telah melakukan penelitian desain kemasan asli vaksin sebelum membuat lebih dari 58 ribu dosis ramuannya sendiri. Sejumlah vaksin bahkan sudah diselundupkan ke luar negeri. Namun tidak diketahui ke mana negara tujuan mereka.

    Dilansir BBC, Kong termasuk di antara 70 orang yang ditangkap karena kejahatan serupa. Penangkapan yang melibatkan lebih dari 20 kasus terjadi saat China berjanji untuk menindak vaksin palsu. Meski sebagian besar kasus muncul sejak akhir tahun lalu, namun detail baru dirilis pekan ini.

    Menurut putusan pengadilan, Kong dan timnya mendapat untung hingga £2 juta atau hampir Rp40 miliar. Vaksin palsu itu dibuat dengan memasukkan larutan garam atau air mineral ke dalam jarum suntik, dan menjajakannya sebagai vaksin COVID-19 sejak Agustus tahun lalu.

    Sebanyak 600 vaksin ini sudah dikirim ke Hong Kong sejak November 2020, sebelum dikirim ke luar negeri. 

    Dalam kasus lain, vaksin palsu dijual dengan harga tinggi di rumah sakit. Beberapa pelaku lain melakukan aksi dengan program inokulasi atau penyuntikan sendiri dengan meminta pihak yang disebut dengan dokter desa. Mereka diduga ada yang memvaksinasi orang dengan suntikan palsu di rumah dan mobil mereka.

    Kejaksaan Agung China telah mendesak badan-badan regional untuk bekerja sama dengan polisi melacak kegiatan pemalsuan hingga pengedaran vaksin COVID-19 palsu tersebut. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Pemalsuan Vaksin COVID-19 di China dan pengedarannya Terungkap
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar