Sempat Tertunda, Bupati Siak Alfedri Akhirnya Divaksin

Keterangan foto: Bupati Siak H Alfedri memperlihatkan vaksin yang akan disuntik.  (Istimewa)

SIAK,Lancangkuning.com  - Bupati Siak H Alfedri akhirnya bisa divaksin pada hari ini, setelah pada 1 Februari lalu sempat tertunda dikarenakan dalam kondisi tidak fit.

Penyuntikan dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siak, Senin (15/2/21), bersama rombongan gelombang pertama yang disuntik sebelumnya dari 10 pejabat Publik dan 490 tenaga kesehatan.

Usai divaksin, Alfedri mengatakan, ia tidak merasakan apa-apa dan tidak terjadi kendala usai divaksin.

"Vaksinasi berjalan dengan lancar, sukses dan Alhamdulillah aman," kata Alfedri.

Alfedri mengatakan, vaksinasi ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi virus corona, ia berharap bagi yang divaksin agar tetap mematuhi aturan yang telah ditentukan.

"Kemudian kita sampaikan, vaksin ini aman dan dan telah dijamin kehalalannya oleh Majelis Ulama Indonesia," kata Alfedri.

Alfedri mengaku, saat divaksin ia biasa-biasa saja, dan tidak ada persiapan sebelumnya.

"Tak ada persiapan, dan biasa-biasa saja," kata bupati.

Sementara itu, kepala Dinas Kesehatan Siak dr Tonny Chandra mengatakan, vaksinasi gelombang pertama ini dikhususkan untuk 10 pejabat publik/tokoh dan 490 tenaga kesehatan.

"Kami sampaikan, dari 1.770 tenaga kesehatan di Kabupaten  Siak, 83 persen diantaranya sudah divaksin," kata Tonny.

Tonny mengatakan, vaksin yang diberikan merupakan berjenis  sinovac. "Tahap pertama kemarin, ada tenaga kesehatan kita  yang tidak disuntik, karena ada beberapa hal. Ada yang dalam kondisi sakit, hamil dan lainnya, jika sudah sembuh nanti mereka akan divaksin," katanya. 

Untuk gelombang kedua nantinya, yakni dari TNI/Polri, ASN, serta pelayan masyarakat. Saat ini Dinas Kesehatan sedang  dalam tahap pendataan.

"Untuk jadwal penyuntikan gelombang kedua belum ditentukan, namun dapat dipastikan untuk penyuntikan gelombang kedua tahap pertama tetap kita lakukan di bulan ini," terangnya.

Setelah penyuntikan gelombang kedua, akan dilanjutkan penyuntikan ketiga yakni dari masyarakat, dan gelombang  keempat dari golongan komorbid atau penderita penyakit dalam. (Gs)