Tahun Ini Riau Targetkan PNBP Rp10 Miliar dari Batu Bara

Foto: Ilustrasi batu bara

Lancang Kuning, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tahun ini menargetkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sekitar Rp10 Miliar dari produksi batu bara. Angka ini turun drastis dibanding target tahun lalu yang realisasinya mencapai sekitar Rp20 miliar.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Riau Indra Agus Lukman mengatakan, penurunan target PNBP dari sektor ini disebabkan akibat berkurangnya produksi.

"Target kita PNBP kita dari batubara tahun ini sekitar Rp10 M. Tahun lalu kita dapat Rp20 M. Tahun ini berkurang karena pemakaian dan produksinya juga berkurang," ujar Indra di Pekanbaru, Kamis (28/1/2021).

Selain itu, penurunan target tersebut juga lantaran hingga saat ini kewenangan terkait perizinan mineral dan batu bara (minerba) masih belum turun ke daerah, pasca diambil alih pusat pada tahun lalu.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, kewenangan sekarang ditarik menjadi kewenangan pusat semua sampai terbit Peraturan Pemerintah (PP). Pihaknya sendiri telah memberi masukan, demikian juga Gubernur Riau sudah bersurat. Hanya saja, ungkapnya, pusat menilai tidak mungkin satu daerah itu diberi dispensasi sehingga tetap harus menunggu Peraturan Pemerintah (PP).

"Tapi mudah-mudahan bulan Februari ini PP-nya sudah terbit," tambahnya.

Seperti diketahui sejak tanggal 10 Juni 2020 lalu, Riau tidak bisa melaksanakan perizinan terkait pertambangan minerba lantaran diambil alih pusat. Kebijakan ini termuat dalam Undang-undang (UU) Nomor 3 Tahun 2020 tentang Mineral dan Batubara yang merupakan perubahan kedua atas UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Minerba.

Dalam surat edaran, disebutkan bahwa seluruh perizinan Minerba dibekukan hingga jangka waktu enam bulan menunggu petunjuk lebih lanjut dari Kementerian ESDM. (LK)