Imbas Isu WhatsApp, Pengguna Aplikasi Ini Jadi Setengah Miliar

Daftar Isi

    Foto: Telegram. (Cashcash Pro)

    Lancang Kuning – Pekan pertama di awal 2021, aplikasi pesaing WhatsApp, yakni Telegram memiliki 500 juta pengguna aktif bulanan dan angka ini terus melonjak naik. Dari data internal ditemukan pada 12 Januari dalam 72 jam terakhir, terdapat 25 juta pengguna baru bergabung dengan Telegram, dari seluruh dunia.

    Dari keseluruhan user baru, 38 persen berasal dari Asia, 27 persen Eropa, 21 persen Amerika Latin, dan 8 persen dari Timur Tengah dan Utara Afrika. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dari tahun lalu, di mana hanya 1,5 juta pengguna baru mendaftar setiap harinya.

     

    Tujuh tahun beroperasi, momen ini menjadi peningkatan yang paling signifikan dalam sejarah berdirinya Telegram. Artinya, publik semakin memahami pentingnya data pribadi dan tidak bersedia menjual data pribadi untuk kepentingan bisnis.

    Dalam keterangan resmi perusahaan, Kamis, 14 Januari 2020, Telegram mengklaim tidak memonetisasi data pribadi, berkomitmen dalam perlindungan data pribadi dan senantiasa menempatkan penggunanya sebagai prioritas. 

    "Telegram tidak akan pernah memonetisasikan data pribadi pengguna untuk pembuatan profil untuk iklan bertarget. Sejak dluncurankan pada Agustus 2013, Telegram tidak pernah mengungkapkan satu byte pun dari data pribadi penggunanya kepada pihak ketiga," kata perusahaan, dilansir LKC dari Viva.co.id

    Setiap obrolan di platform ini telah dienkripsi, berbeda dengan beberapa aplikasi private messaging lainnya, yang hanya menggunakan protokol enkripsi umum. Sementara, Telegram mendukung dua lapisan enkripsi aman. 

    Telegram dibangun oleh Pavel Durov dan Nikolai. Meski keduanya orang Rusia, platform tidak memiliki server atau kantor di Rusia. Pavel memiliki peran di bagian finansial dan ideologis ,sementara Nikolai memiliki peran dalam teknologi. 

    Nikolai mengembangkan protokol data khusus yang unik, terbuka, aman, dan dioptimalkan untuk bekerja dengan banyak pusat data. Hasilnya, Telegram menggabungkan keamanan, keandalan, dan kecepatan di semua jaringan. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Imbas Isu WhatsApp, Pengguna Aplikasi Ini Jadi Setengah Miliar
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar