Daftar Isi
Keterangan foto: Bupati Siak H Alfedri. (Gs)
SIAK, Lancangkuning.com - Rapat kerja nasional (rakernas) Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) VII, yang berlangsung di Kabupaten Siak 19-21 Desember, meski beberapa kali sempat tertunda karena situasi pandemi Covid-19.
Namun demi mematuhi protokol kesehatan, setidaknya ada 6 rangkaian acara JKPI itu dibatalkan, untuk menghindari kerumunan orang banyak.
"Ada 6 acara kita batalkan, untuk menghindari kerumunan, karena acara tersebut akan menghadiri orang banyak," kata Bupati Siak H Alfedri, Minggu (20/12/20) usai pembukaan JKPI di gedung daerah Sultan Syarif Kasim II.
Enam acara tersebut adalah, pawai budaya, festival sungai Siak, pergelaran seni budaya, pameran, master class dan rilis program.
"Seperti pawai budaya, tentu membawa massa yang banyak, kemudian festival sungai Siak, kegiatan ini pertama kali rencana kita dilakukan, namun dikarenakan situasi pandemi 6 acara tersebut dibatalkan," jelas ketua presidium JKPI itu.
JKPI VIII di Siak hanya digelar acara jamuan makan malam bersama, pembukaan Rakernas JKPI dan seminar kota pusaka.
Bupati Siak Alfedri selaku Presedium Rakernas JKPI ke VIII mengucapkan selamat datang para delegasi peserta Rakernas, serta utusan penampil dalam Festival Kota Pusaka Indonesia.
"Saya mengucapkan selamat datang para delegasi dari 16 kabupaten atau Kota. Selamat menikmati suasana Kota Siak Sri Indrapura. Semoga suasana kota pusaka berjuluk negeri Istana ini, dapat memberikan kesan tersendiri bagi hadirin dan jemputan sekalian," ujar Alfedri.
Dikatakan Alfedri, secara khusus momentum penting Rakernas JKPI ke VIII ini juga memberi arti tersendiri bagi Kabupaten Siak sebagai tuan rumah pelaksana, yaitu sebagai salah satu pijakan langkah dan pemantapan spirit dalam mengusung Kota Pusaka Siak Sri Indrapura.
"Kita patut bersyukur bahwa hari ini kita ditunjuk sebagai tuan rumah, momentum ini akan sulit terulang lagi karena ada 70 keanggotaan JKPI ini se Indonesia yang secara bergiliran ingin menjadi tuan rumah," ungkapnya.
Selain itu kata dia, sebagai saksi bisu kegemilangan sejarah Kesultanan Siak di masa lalu, menjadi salah satu Kota Warisan Budaya Dunia. Hal tersebut penting, guna mengukuhkan berbagai tinggalan sejarah kota pusaka Siak Sri Indrapura baik sebagai identitas dan kebanggaan masyarakat, maupun untuk keperluan edukasi bagi generasi berikutnya.
"Di rapat kerja nasional (Rakernas) JKPI ke VIII kali ini, kita tetap menyampaikan usulan agar kota Siak ditetapkan sebagai kawasan world heritage atau situs warisan dunia,"harapnya.
Hadir pada acara itu, Walikota Surakarta Tuan F.X. Hadi Rudyatmo, dan Bupati Karangasem Puan I Gusti Ayu Mas Sumatri selaku dewan Presidium JKPI, Direktur Eksekutif JKPI Tuan Asfarinal, para Bupati dan Walikota baik sebagai pengurus maupun anggota JKPI, beserta seluruh delegasi peserta Festival Kota Pusaka Indonesia Tahun 2020 yang datang dari berbagai kabupaten dan kota, dan turut meramaikan helat kegiatan ini.
Selain kepala daerah dewan presidium, kegiatan ini turut dihadiri sejumlah kepala daerah Bupati dan Walikota pengurus dan anggota JKPI, diantaranya tuan dan puan Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh, Walikota Bogor, Walikota Ternate, Wakil Walikota Palembang, Walikota Sawalunto.
Walikota Blitar, Bupati Belitung Timur, Bupati Jepara, Wakil Bupati Sambas, dan Wakil Walikota Baubau. Selain itu juga hadir Sekretaris Daerah Kota Ambon, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kota Pekalongan, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buton Selatan, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Langsa, dan Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buton. (Gs)







Komentar