Pejabat Vietnam Dihukum Penjara 10 Tahun, Mark-Up Alat COVID-19

Daftar Isi


    Foto: Para buruh bekerja di jalur perakitan untuk memproduksi ventilator di tengah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di pabrik Vsmart Vingroup diluar Hanoi, Vietnam, Senin (3/8/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Kham)


    Lancang Kuning – Pengadilan Vietnam pada Sabtu memvonis kepala Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Hanoi 10 tahun penjara usai terbukti bersalah melakukan 'mark-up' terkait pengadaan peralatan untuk membantu mengatasi wabah COVID-19.

    Nguyen Nhat Cam, 57, dituding mengelembungkan biaya sistem pengujian COVID-19 selama transaksi, hingga merugikan anggaran negara sebesar 5,4 miliar dong Vietnam, demikian Kementerian Keamanan Publik melalui pernyataan.

    Perbuatan Cam dan juga antek-anteknya akan berdampak negatif pada citra para dokter dan badan anti-COVID-19, membuat masyarakat geram dan merusak kepercayaan terhadap sektor kesehatan, bunyi pernyataan tersebut.


    Pengadilan juga memvonis sembilan orang lainnya tiga hingga 6,5 tahun penjara atas keterlibatan mereka.

    Reuters tidak dapat menghubungi pengacara mereka untuk berkomentar mengenai kasus tersebut.

    Dengan tindakan pelacakan dan karantina yang biasanya ketat, Vietnam berhasil mencegah dengan cepat wabah virus corona.


    Saat ini tercatat total 1.395 kasus dan 35 kematian COVID-19 di negara Asia Tenggara tersebut. (Ant/reuters)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Pejabat Vietnam Dihukum Penjara 10 Tahun, Mark-Up Alat COVID-19
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar

    Berita Terkait