Sistem dan Orang

Daftar Isi

    LANCANGKUNING.COM - Oleh Ustadz Felix Siauw

    Ketika saya kecil, saya pernah diajak pergi ke pasar tradisional. Situasinya di waktu itu, bau, becek, kotor, jorok. Apalagi selepas hujan, jangan harap keluar dengan sandal yang selamat.

    Apalagi kalau masuk ke bagian jualan ikan, yang kebetulan saat itu berdekatan dengan yang menjual daging, baik yang halal ataupun yang haram, baunya sampai terasa di lidah.

    Maka wajar bila orang yang mau ke pasar tradisional saat itu takkan memakai pakaian yang bagus, sayang katanya kalau kotor, yang dipakai yang sudah disiapkan untuk kotor.

    Juga takkan pernah orang pergi ke pasar dengan memakai sepatu yang baru disemir, paling buat alas kaki sandal jepit yang sudah tipis, dan menjelang putusnya, sandal pasar.

    Orang meludah disana bukan hal yang aneh dijumpai, bahkan sekalian ingus dan dahak, yang dibuang dengan cara yang paling tidak elegan, dengan backsound yang membuat pilu.

    Itulah ilustrasi pentingnya sistem, sebuah sistem menentukan siapa yang masuk, dengan apa dia masuk, apa saja perilaku ketika dia masuk ke dalam sistem. The power of system.

    Sistem bertugas menyeragamkan, memaksa siapapun yang masuk untuk melakukan hal yang sama. Sistem yang buruk jadikan orang buruk, sistem baik jadikan orang jadi baik.

    Orang yang sama pergi ke mal nomor wahid di Indonesia, dandanannya sudah pasti beda, pakaian yang dipakai minimal yang tidak memalukan, alas kakinya juga.

    Hampir tak pernah saya melihat orang meludah di mal, bahkan ke toilet saja dijaga agar tidak basah lantainya, sebab memang dari awal lantainya sudah kering bersih.

    Begitulah sistem Islam, bahasa Nabi "Seperti tungku api, menghilangkan yang jelek (pada besi), dan mengilapkan yang bagus (pada besi)". Itu umpama kota Madinah.

    Sebab di Madinah diterap syariat Islam, sistem Islam. Baik dalam kepemimpinannya maupun dalam kehidupan sosialnya, baik aspek politiknya ataupun spiritualnya.

    Maka jangan heran, sulit sekali kita menemukan orang yang bermaksiat di Madinah, kalaupun ada, pastilah oknum. Tidak seperti saat ini, kalau ada yang baik, itu oknumnya.

    Tidak hanya orang yang salah, sistem pun bisa salah. Hanya saja kesalahan orang itu pribadi, sedangkan kesalahan sistem memproduksi orang salah secara massal.

    *Felix Siauw adalah penulis, pengemban dakwah, bersama yang menginginkan kebangkitan Islam. Tulisan ini diambil dari akun instagram pribadinya @felixsiauw, Kamis (12/4/2018). (LK/yopi)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Sistem dan Orang
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar