Andaikan Khalifah Umar Masih Ada

Daftar Isi

    LANCANGKUNING.COM - Oleh Ustadz Felix Siauw

    Entah seberapa marahnya beliau dengan keadaan kaum Muslim hari-hari ini. Khususnya pada mereka yang tak hanya mati akal, tapi juga sudah kehilangan perasaan.

    Pada masanya, Khalifah Umar begitu khawatir andaikan ada keledai terluka sebab terperosok dalam lubang di jalanan Irak, sebab Allah akan menanyai dirinya, "Mengapa tidak engkau sediakan jalan yang rata?". Begitu Khalifah Umar berucap suatu waktu.

    Sungguh jauh, sudahlah keledai, lebih lagi di jalan Irak. Sementara Khalifah Umar berada di Madinah dan mengurus manusia. Kalaulah benar ada keledai yang terperosok, mungkin semua manusia juga takkan minta pertanggung jawaban dari Khalifah Umar bin Khaththab.

    Tapi hari ini, manusia ada yang kehilangan nyawanya sebab antrian sembako sebuah hajatan yang di dalamnya disinyalir sarat kepentingan, baik aqidah maupun politik praktis, namun penguasa bukan hanya mengabaikan dan menganggap remeh, malah terkesan menutupi.

    Publikasi di media, pihak berwenang mengatakan "Korban meninggal sebab sakit, bukan antrian", padahal ibunya nyata mengatakan anaknya terinjak-injak di depan matanya, meregang nyawa di hadapan ibunya.

    Ini manusia, bukan keledai. Ini terjadi di depan istana, bukan di Irak, ini realitas bukan ketakutan yang tak beralasan.

    Ingatkah dulu ketika Aksi Bela Islam 411 dan 212? Acara belum dimulai, tapi izin dipersulit sebab alasan mengada-ada, "takut rusuh", "bakal ada korban jiwa", "ibukota kotor", sampai "upaya makar". Semua alasan dibuat untuk melindungi penista agama.

    Sementara kasus ringan seperti pengolok-olokan di carfree day terus dibahas. Bahkan tidak dilihat lagi bahwa itu upaya yang bisa jadi sangat disengaja oleh korban, setting untuk beroleh simpati publik. Tapi persekusi terhadap kajian dan ulama? Nihil diselesaikan hingga kini.

    Sekarang kita tahu siapa bekerja untuk siapa. Kita jadi paham bahwa keadilan di negeri ini hanya dimiliki kaum tertentu yang punya uang.

    Mendiskreditkan Khilafah sepanjang waktu, lalu minta disamakan dengan Khalifah Umar, meringis hati ini. Sumberdaya alam diberi pada orang lain, sementara rakyatnya diminta mencari racun kalajengking, duh Gusti.

    *Felix Siauw adalah penulis, pengemban dakwah, bersama yang menginginkan kebangkitan Islam. Tulisan ini diambil dari akun instagram pribadinya @felixsiauw, Kamis (12/4/2018). (LK/yopi)

     

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Andaikan Khalifah Umar Masih Ada
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar