Delapan Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Mulai Mengalami Krisis Air Bersih

Daftar Isi

    LANCANGKUNING.COM - Pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pelalawan, mulai terhenti sejak sepekan terakhir sehingga telah sangat menyulitkan warga yang membutuhkan air bersih sebagai sumber kebutuhan vital.

    Ribuan masyarakat delapan kecamatan dikabupaten Pelalawan mulai mengalami krisis air bersih. Pasalnya.

    Tentunya dengan buruknya pelayanan PDAM di bawah naungan Unit pelaksana teknis Badan Pengelola Air Bersih (UPT-BPAB) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pelalawan ini, sangat dikeluhkan para pelanggan, karena pasokan air bersih tidak dapat lagi dinikmati masyarakat. Sedangkan kedelapan kecamatan tersebut yakni Kecamatan Ukui, Kecamatan Kerumutan, Kecamatan Bunut, Kecamatan Pangkalan Lesung, Kecamatan Kuras, Kecamatan Bandar Petalangan, Kecamatan Pangkalan Kerinci dan Kecamatan Bandar Seikijang.

    " Sudah sepekan ini pasokan air dari PDAM Pelalawan, terhenti atau mati total. Tentunya atas kondisi ini, telah sangat menyulitkan kami yang membutuhkan air bersih sebagai sumber kebutuhan vital. Apalagi anak-anak kami sangat kasihan sekali, mau sekolah terpaksa tidak mandi dan mau buang air juga jadi sangat repot karena tidak ada pasokan air akibat terhentinya operasional UPT-BPAB," ujar salah seorang pelanggan PDAM Pelalawan Danang Wanda warga Perum BTN Bumi Lago Permai (BLP) Kelurahan Kerinci Kota Kecamatan Pangkalan Kerinci, Selasa (24/4). 

    Keluhan yang sama juga disampaikan Suraini (41) warga Desa Genduang kecamatan Pangkalan Lesung. Dimana sejak sepekan terakhir, pasokan air bersih dikecamatan Pangkalan Lesung telah terhenti total, sehingga masyarakat mengalami krisis air bersih. Tentunya, selaku pelanggan, dirinya sangat kecewa dan sangat dirugikan dengan buruknya pelayanan PDAM UPT-BPAB Dinas PUPR Pelalawan. Padahal dirinya tidak pernah menunggak melakukan pembayaran tagihan, namun malah diberikan pelayanan yang tidak baik dari perusahaan plat merah milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan tersebut. 

    " Seharusnya, jika para pelanggan tidak melakukan penunggakan pembayaran tagihan, maka PDAM UPT-BPAB Dinas PUPR Pelalawan harus memberikan pelayanan yang baik. Pasalnya, jika pelanggan telat melakukan pembayaran tagihan, maka justru pelanggan mendapat denda dari pihak pengelola. Tapi, saat pasokan mati total seperti ini, pihak pengelola malah cuek saja. Dan keluarga saya yang berada di kecamatan Bunut, Ukui Kerumutan serta Bandar Seikijang, juga mengalami krisis air bersih akibat terhentinya pasokan air dari PDAM Pelalawan. Untuk itu, kami berharap agar Pemkab Pelalawan dapat segera mencarikan solusi dalam hal ini. Kalau tidak, maka lama-lama warga akan semakin panik karena kesulitan mendapatkan pasokan air bersih sebagai kebutuhan vital kehidupan masyarakat," sebutnya. 

    Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pelalawan Ir Hasan Tua Tanjung MT membenarkan mulai tersendatnya operasional penyaluran air bersih melalui Unit pelaksana teknis Badan Pengelola Air Bersih (UPT-BPAB) di delapan kecamatan yakni Kecamatan Ukui, Kecamatan Kerumutan, Kecamatan Bunut, Kecamatan Pangkalan Lesung, Kecamatan Kuras, Kecamatan Bandar Petalangan, Kecamatan Pangkalan Kerinci dan Kecamatan Bandar Seikijang, sejak sepekan terakhir. Hal ini disebabkan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tidak lagi memadai, sehingga mesin genset pengolaahan air UPT-BPAB di delapan kecamatan, tidak bisa difungsikan secara optimal.

    " Jadi, pasokan air bersih dari UPT-BPAB di delapan kecamatan ini tersendat bukan karena kita di Dinas PUPR tidak memiliki anggaran untuk pembelian BBM tersebut, tapi adanya aturan baru yakni Sistem dan Prosedur (Sisdur) keuangan di Pemkab Pelalawan yang membuat urusan pembelian BBM menjadi sangat rumit. Dimana dalam Sisdur baru yang tertuang dalam Peraturan Bupati (Perbup), mengharuskan transaksi atau belanja barang dan jasa diatas Rp 10 juta, harus melalui sistem transfer. Sementara itu, UPT-BPAB tidak memiliki rekening, sehingga mustahil pembelian BBM ini dapat dilakukan dengan cara transfer. 

    Namun demikian, keluhan para pelanggan PDAM ini telah saya sampaikan kepada bapak Bupati Pelalawan HM Harris, sehingga  diharapkan dapat memberikan kebijakan dan solusi terbaik agar operasional PDAM ini bisa berjalan kembali dengan optimal. Jadi, kita berharap agar para pelanggan PDAM Kabupaten Pelalawan dapat bersabar menjelang UPT-BPAB ini dapat kembali beroperasional," pungkasnya. (LK/MCR)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Delapan Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Mulai Mengalami Krisis Air Bersih
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar