Belah Hutan Perawan Kalimantan, Prajurit TNI Temukan Bukti Penting RI

Daftar Isi

    Foto: Prajurit Yonif Raider 200/BN di patok RI Malaysia.

    Lancang Kuning – Perjuangan para prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengabdi pada nusa dan bangsa ternyata benar-benar tak perlu diragukan lagi.

    Bahkan, hanya demi sebuah tonggak kecil yang menjadi bukti kedaulatan negara, prajurit TNI rela mempertaruhkan nyawa.

    Seperti yang baru saja dilakukan prajurit dari Batalyon Infanteri Raider 200/Bhakti Negara, mereka rela menerobos masuk rimba perawan di Kalimantan, demi menemukan tonggak patok perbatasan Republik Indonesia dengan Malaysia.

    Dalam siaran resmi yang didapatkan VIVA Militer, Selasa 13 Oktober 2020, prajurit TNI pemberani merupakan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan dari Pos Kotis Desa Batu Majang, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.

    Komandan Yonif Raider 200/BN, Mayor Andy Irawan menuturkan, perjalanan untuk menemukan patok batas kedua negara itu bukan sebuah perjalanan yang mudah. Sebab, tim yang bertugas harus berjalan kaki selam berjam-jam melewati pegunungan yang ekstrem dan terjal.

    Kemudian melintasi sungai yang deras, rawa yang dalam dan terpaksa harus membelah lebatnya hutan Kalimantan yang masih perawan dan tak bersahabat dengan manusia.

    "Salah satu tugas pokok TNI adalah mengamankan wilayah perbatasan yang diimplementasikan di antaranya dengan melaksanakan patroli patok," kata Mayor Andy.

    Menurut Mayor Andy, patroli patok perbatasan itu dilakukan untuk mengetahui kondisi di lokasi, apakah terjadi perubahan tempat alias bergeser atau mengalami kerusakan. Meski cuma sebuah tonggak kecil, tapi patok itu merupakan bukti penting kedaulatan negara. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Belah Hutan Perawan Kalimantan, Prajurit TNI Temukan Bukti Penting RI
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar