Pelaku Pengrusakan Mobil Polantas: Saya Minta Maaf, Saya Bukan Mahasiswa

LANCANGKUNING.COM,PEKANBARU-GR salah seorang pelaku pengrusakan mobil Polantas Polres Pekanbaru yang sedang terparkir di depan Hotel Tjokro, Jalan Sudirman, saat aksi demo penolakan Undang-undang Cipta Kerja, tangga 8 Oktober 2020 yang lalu ternyata bukan mahasiswa.

Menurut pengakuannya, jaket itu dipinjamnya dari seorang temannya, mahasiswa Universitas Lancang Kuning.

GR sendiri berhasil diringkus Tim Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau.  
"Kami telah berhasil menangkap salah satu terduga pelaku pengrusakan (mobil patroli Polantas) pada saat terjadi unjuk rasa 8 Oktober lalu," ungkap Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, Senin (12/10).

Pascapenangkapan itu, beredar video pengakuan dari GR, pelaku pengrusakan.

Dalam video tersebut, GR terlihat mengenakan baju kaos warna hitam dilapisi jaket warna kuning dari almamater perguruan tinggi di Kota Bertuah.

"Nama saya Guntur, pekerjaan saya wiraswasta. Saya bukan mahasiswa. Saya bukan mahasiswa Universitas Lancang Kuning," kata pelaku yang mengenakan topi warna hitam dengan motif daun ganja.

Jaket almamater, sambung dia, dipinjamnya dari salah seorang rekannya yang merupakan mahasiswa Universitas Lancang Kuning. Dia menambahkan, ikut dalam unjuk rasa penolakan pengesahan UU Cipta Karya atau Omnibus Law di depan Kantor DPRD Riau, beberapa hari lalu.

"Saya adalah orang yang merusak mobil Satlantas saat demo tanggal 8 (Oktober) di depan Hotel Tjokro. Saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada Unilak, masyarakat dan Polda Riau. Saya sangat menyesal dan tidak mengulanginya," kata GR.

Kasus pengrusakan mobil Polantas ada  dalam rekaman video dan tersebar di dunia maya. Dalam rekaman tersebut, massa melakukan pengrusakan mobil patroli tersebut. Mereka secara membabi buta memecahkan kaca mobil, melempari batu dan memukul dengan kayu.

Bahkan massa menggulingkan kendaraan roda empat petugas kepolisian ini. Beruntung, tidak ada petugas kepolisian yang ada dalam mobil tersebut.(rie)