Menikmati Suasana Sore, Alfedri Bersantai di Taman Syarifah Sembilan Sungai Apit

Daftar Isi

    Bupati saat menikmati suasana sore hari di taman Syarifah Sembilan Sungai Apit

    Siak - Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kecamatan Sungai Apit kini sudah diberi nama, yakni Taman Syarifah Sembilan. Taman ini berdiri gagah di pusat ibu kota kecamatan, posisi yang strategis dekat di pinggiran sungai Siak kini tampak ramai dikunjungi masyarakat.

    Terutama di sore hari, para pengunjung terlihat datang, ada bersama keluarga tercinta atau sahabat sambil mengambil momen berselfie dan berswafoto di gawainya. 

    Senin (21/9/20) sore, rombongan mobil berhenti di pinggir jalan area taman, keluar dari mobil Mitsubishi Pajero Sport seorang pria yang sudah akrab dilihat oleh masyarakat Kabupaten Siak. 

    "Eh, ada pak bupati datang," kata salah seorang pedagang Eti (46).

    Bupati Siak, Alfedri bersama rombongan langsung memesan jagung bakar, pisang coklat, bakso bakar dan lainnya. Tampak lahap ia memakan hidangan yang berada di depannya, sambil menyeruput kopi panas yang disajikan. Terdengar ia berbicara, makanan yang disantapnya enak.

    "Cemilannya enak dan lezat," kata Alfedri.

    "Saya makan jagung bakar, pisang coklat, bakso bakar dan lainnya," kata bupati.

    Alfedri saat membayar ke pedagang bakso bakar di taman Syarifah Sembilan Sungai Apit

    Dengan adanya taman baru di Kecamatan Sungai Apit kata Alfedri, ini menjadi ikon baru tempat wisata di Kecamatan Sungai Apit. "Setelah diresmikan saya belum sempat menikmati taman ini, karena setelah meresmikan kemarin itu saya langsung ke Lalang meresmikan pustu, dan hari ini kami kesini," kata Alfedri. 

    Ia mengaku, saat pertama kali sampai suasananya sangat menyenangkan, tidak pernah membayangkan saat ia pernah bertugas di Sungai Apit dari 1989-1996 ada taman secantik dan seindah sekarang ini.

    "Dengan adanya ruang terbuka publik untuk masyarakat Sungai Apit ini. Tentu ini bisa menjadi daya tarik sendiri orang yang datang kesini, bukan hanya orang Sungai Apit saja, melainkan orang luar juga datang," katanya.

    Terkait pengambilan nama taman Syarifah Sembilan itu, Alfedri mengatakan semoga bisa mengenang perjuangan Syarifah Sembilan yang merupakan srikandi saat di kerajaan Siak dulu, Syarifah Sembilan ini berjuang mengadang Portugis di Kuala Sungai Siak.

    "Semoga masyarakat bisa menjadi tempat ini menjadi tempat yang menyenangkan. Dan manfaatkanlah tempat ini sebagai tempat rekreasi, interaksi  dan sosialisasi yang baik. Disini juga sudah ada tempat pentas seni yang nantinya bisa dibuat hiburan. Kalau nanti bisa dibuat juga car free day atau car free night malam minggu nantinya," katanya.

    Ia juga mengatakan, kedepan tempat ini bisa menjadi tempat perputaran ekonomi masyarakat, dengan menjual kuliner, cinderamata atau transportasi. Ini tentu bisa menggerakkan ekonomi masyarakat, ditambah lagi ada dukungan turap di tepi sungai Siak, yang tentu saat ini sudah bagus dan menarik.

    Selain itu, Alfedri juga berencana akan membuat tugu Alquran di daerah taman ini. Hal itu sebagai bentuk apresiasi ke Kecamatan Sungai Apit yang terus mencetak qori dan qoriah terbaik, sejak Sungai Apit masih bergabung dengan Kabupaten Bengkalis.

    "Kita berencana membuat tugu Alquran juga, kita akan buat desainnya dulu," jelasnya.

    Sudah puas menikmati suasana sore, Alfedri dan rombongan bergegas meninggalkan taman karena waktu Magrib sudah tiba. Kemudian ia menghampiri pedagang bakso bakar.

    "Berapa buk," tanya Alfedri, sambil mengeluarkan dompet  untuk membayar.

    "Rp 200 ribu pak," kata pedagang bakso bakar bernama Eti.

    Eti bercerita ke Alfedri, bahwa sejak taman ini siap dan pengunjung mulai ramai, dagangannya sudah mulai ramai yang membeli.

    "Alhamdulillah pak, yang datang di taman ini sudah ramai, dagangan kami banyak yang laku. Kami pun berjualan disini nyaman," kata Eti.

    Pedagang bakso bakar itu merasa kaget, ia tidak menyangka sore itu Bupati Siak H Alfedri datang ke Taman Syarifah Sembilan. 

    Eti yang mengaku sudah berjualan sekitar 6 bulan di area taman mengatakan, akhir-akhir ini sejak ada taman itu. Omset penjualannya sudah meningkat, kini rata-rata perhari ia mendapat Rp 200 ribu.

    "Dulu, kadang-kadang Rp 100 ribu, tapi kebanyakan pendapatan kami perhari di bawah itu," kata Eti.

    Ia mengatakan, sejak taman ini sudah selesai dikerjakan, banyak pengunjung datang untuk bersantai, terutama di sore hari.

    "Banyak yang datang, ada membawa keluarganya, temannya. Taman ini mulai ramai dikunjungi dari sore hingga malam hari, bahkan mereka yang datang banyak dari luar Kecamatan Sungai Apit ini," akui ibu 4 orang anak ini. (Gs)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Menikmati Suasana Sore, Alfedri Bersantai di Taman Syarifah Sembilan Sungai Apit
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar