Daftar Isi
LancangKuning -Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta M. Insaf menyatakan sejumlah masyarakat mengungsi akibat banjir di Jakarta sejak Senin (21/9) malam. Pengungsi awal mayoritas berasal dari Jakarta Barat.
"Pos pengungsian di Mushola Riyadhul Saadah, Kelurahan Kembangan Utara dan jumlah pengungsi 15 Jiwa," kata Insaf dalam keterangannya, Selasa (22/9).
Insaf menerangkan setidaknya ada 22 RT yang tergenang di Jakarta hingga pukul 03.00 WIB dini hari tadi. Daerah yang menjadi tempat genangan air ialah Kelurahan Sukabumi Utara sebanyak 7 RT Ketinggian air 30 sampai dengan 80 cm, Kelurahan Sukabumi Selatan sebanyak 3 RT Ketinggian air 120 sampai dengan 130.
Baca Juga : Refleksi 1 Tahun, Pengamat Nilai KPK Alami Degradasi
Kemudian, Kelurahan Palmerah sebanyak 1 RT Ketinggian air 30 cm, Kelurahan Rawa Buaya sebanyak 3 RT Ketinggian air 20 sampai dengan 50 cm, Kelurahan Duri Kepa Utara sebanyak 1 RT Ketinggian air 20 cm dan Kelurahan Kembangan Utara sebanyak 1 RT Ketinggian air 80 cm.
Selanjutnya Kelurahan Tanjung Duren Utara sebanyak 1 RT Ketinggian air 20 cm, Kelurahan Petamburan sebanyak 1 RT Ketinggian air 20 cm dan Kelurahan Pejaten Timur sebanyak 4 RT Ketinggian air 30 cm, akibat Kenaikan Kali Ciliwung.
"Ada 31 jalan yang tergenang di Jakarta Barat dan 2 titik jalan tergenang di Jakarta Utara," kata Insaf.
"Pada (Senin) malam hari ini sejak maghrib tadi, seluruh jajaran yang kawasan-kawasannya berada di tepi sungai Ciliwung sudah langsung melakukan pemberitahuan kepada masyarakat untuk siaga," kata Anies dalam keterangan resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Selasa (22/9).Sementara itu, tengah malam tadi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau pintu air Manggarai. Ia mengatakan kawasan di sekitar sungai Ciliwung sudah diberitahu terkait keadaan ini.
Baca Juga : Hujan Ekstrem, Sejumlah Wilayah di Bogor Banjir dan Longsor
Gubernur Anies menjelaskan Pemprov DKI Jakarta akan mengantisipasi banjir dengan menyiapkan tempat penampungan sementara bagi masyarakat terdampak. Selain itu, pengaturan saluran dan pintu air dilakukan secara terintegrasi agar aliran air dapat terkendali dengan baik.
"Antisipasi kita adalah untuk masyarakat, siapkan tempat-tempat penampungan apabila sampai mereka terkena banjir. Dan kali ini agak berbeda karena tempat penampungannya harus memasukkan protokol kesehatan Covid-19," jelas dia.
"Selain menyediakan masker, juga lokasi-lokasinya dibuat ada jaga jarak sehingga warga juga terbebas dari potensi penularan Covid-19. Jadi malam hari ini seluruh kawasan yang di tepi sungai Ciliwung bersiaga," lanjut Anies.
"Dan kebetulan pada malam hari ini, permukaan air laut posisinya turun, mudah-mudahan itu akan membantu menghindari Jakarta dari banjir," tutup Anies.Kendati begitu, Anies menyatakan permukaan air laut saat ini berada dalam posisi rendah (surut) sehingga kondisi tersebut diharapkan mampu menghindari Jakarta dari potensi banjir.
Komentar