Daftar Isi
LancangKuning - Mungkin kita sudah sering mendengar orang-orang yang terkena kasus karena ulahnya sendiri di media sosial.
Ada banyak rangkaian kasus, dari yang dipecat karena penyalahgunaan atau pengungkapan data rahasia pelanggan, seorang profesor yang dipecat karena pesan SARA di Facebook, dan juga contohnya kasus administrator sekolah yang dipecat setelah menyuruh seorang siswa belajar mengeja karena melakukan kesalahan ketik.
Melindungi Reputasi Diri di Media Sosial – Bijak menggunakan Media Sosial
Media sosial mungkin dapat memberi kita cara agar bisa mengekspresikan diri dengan lebih mudah dan bisa membuat kita merasa seperti memiliki penonton yang melihat kehidupan kita. Pemahaman ini jelas disalahpahami. Pasalnya media sosial efeknya dapat lebih “berbahaya” karena kita tidak tahu siapa saja yang akan melihat postingan dan data pribadi kita.
Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru
Berbeda dengan dunia nyata, ketika kita masih bisa menahan sikap ketika ada orang yang tidak kita percayai. Sedangkan pada media sosial, ada ‘ilusi’ bahwa pengguna tidak bisa tersentuh. Belum lagi arus informasi yang terlalu cepat sehingga bisa menyembunyikan pemahaman kita akan fakta dan kebohongan yang akurat. Akibatnya, pengguna media sosial akan sangat mudah diprovokasi.
Untuk menghindari hal-hal yang berpotensi melukai reputasi diri kita di media sosial, Berikut 5 tips Melindungi Reputasi Diri yang bisa kita lakukan.
- Setting Privasi Posting
Kini di beberapa media sosial, sudah ada fitur yang tersedia untuk mengklasifikasikan teman-teman kita. Gunakan fitur tersebut untuk memilih teman dekat, teman biasa, dan mana saja yang hanya sekedar kontak.
Pendiri Media Sosial “Vero” mengingatkan bahwa media sosial bisa memberi rasa keberanian palsu, yang bisa mengganngap semua orang adalah “teman” atau “pengikut”, padahal nyatanya di dunia aslinya tidak semua orang itu menjadi teman kita.
Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Universitas Bandar Lampung
Di dunia nyata, pasti kita tidak akan menceritakan segala hal tentang kita kecuali pada teman dekat, dan harusnya di dunia maya juga seperti itu. Kemudian atur pengaturan privasi kita dengan benar agar tulisan kita tidak bisa dibaca sembarang orang yang ingin menyakiti reputasi kita.
- Ingat, Screenshot di mana-mana
Ini harus diingat. Memang sangat mudah untuk mengungkapkan sesuatu tanpa mengatakannya dengan cara menuliskannya.
Masalahnya, apa yang kita tulis akan meninggalkan track atau record yang disebut istilah digital track.
Jangan lupa bahwa fitur screenshot sudah ada dimana-mana. Hati-hati untuk berbicara di media sosial atau grup obrolan karena apa yang kita katakan dapat dengan mudah dipindai oleh orang lain dan disebarkan tanpa kita ketahui.
- Jangan berulah di Chat Group
Yang seringkali terjadi di obrolan group adalah ketika melakukan chatting, banyak anggotanya yang bisa secara blak-blakan mengungkapkan sesuatu seolah-olah tidak ada yang memperhatikan.
Sebelum melakukannya, sebaiknya periksa siapa yang termasuk dalam grup. Ini harus diingat terutama saat bergabung dengan grup obrolan dengan banyak anggota, baik itu kelompok kerja atau grup alumni.
Jangan sampai kita membicarakan orang lain di chat group, tapi ternyata teman orang tersebut juga ada di kelompok itu.
Bisa saja chat kita akan di screenshot dan dilaporkan ke orang yang bersangkutan. Bila itu terjadi, kehidupan sosial kita menjadi terganggu secara otomatis.
Baca Juga : Tempat Wisata di Riau
- Teliti dulu Sebelum Menyebarkan Berita
Media Abal-Abal pasti hobi membuat berita palsu atau kabar palsu yang provokatif dan penuh agenda politik.
Ini adalah media semacam itu jarang diketahui masyarakat sehingga taktik berita provokatif untuk menyebarkannya yaitu melalui aplikasi seperti WhatsApp, yang bisa menyebabkan reaksi berantai.
Berita palsu semacam itu sering kali berkaitan dengan isu politik. Kontennya tidak hanya menyesatkan, tapi juga bisa menyebabkan perpecahan.
Jadi cobalah untuk lebih berhati-hati membaca sumber berita sebelum menyebar ke yang lain ketika berita tersebut berawal dari WhatsApp atau media sosial lainnya, jangan sampai kita dianggap orang teman sebagai penyebar berita palsu.
- Jangan mudah terprovokasi
Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, di dunia maya janganlah dengan mudah percaya pada sebuah surat kabar yang tidak jelas asal usulnya. Jika ada berita yang kurang bagus, sebaiknya kroscek di media lain sebelum kita sampaikan ke teman lain.
Akan jadi masalah jika kita ikut terpancing dan terprovokasi dengan berita tersebut, kemudian langsung saja marah-marah di media sosial tanpa kroscek lebih dahulu. Bayangkan jika kita sudah marah, namun setelah itu nampaknya berita yang kita baca adalah berita palsu. Hal ini cukup memalukan bukan?
5 Tips melindungi Reputasi Diri di Media Sosial yang dapat saya sampaikan. Prioritaskan privasi kita, hati-hati membaca berita, dan gunakan media sosial dengan cerdas sehingga kita bisa saling sharing hal positif kepada orang lain di media sosial.(Yoki)
Komentar